Sukses

Sekolah Musik Indonesia Rilis Album Anak-Anak Dunia Kita

Jaranganya lagu anak-anak saat ini memang tidak bisa dipungkiri lagi.

Liputan6.com, Jakarta Serbuan kecanggihan jaman digital seperti sekarang ini juga tak lantas membuat gairah karya (lagu) anak-anak bertambah, malah sebaliknya anak-anak seolah kian terpinggirkan dengan minimnya kehadiran lagu-lagu anak.

Padahal sejatinya  musik memiliki posisi penting untuk membantu perkembangan karakter, kepekaan sosial, kecerdasan intelektual, dan kreativitas anak. Melalui musik yang mereka dengar, nyanyikan dan hayati, secara tidak langsung anak-anak belajar tentang arti kehidupan 

Beruntung di tengah minimnya produksi lagu anak-anak, masih ada saja pihak yang masih perduli terhadap musik anak-anak. Salah satunya adalah Sekolah Musik Indonesia (SMI).

SMI meluncurkan album perdananya berjudul  'Dunia Kita'. Album ini menunjukkan tentang kejadian sehari hari dan imajinasi anak-anak yang seringkali diceritakan kepada teman dan orang tua mereka bahkan ke orang-orang yang dijumpai di sekitar mereka.

 

2 dari 3 halaman

Lagu-Lagu

Adalah Sakti, Tasya, Freya, Joy, dan Keysha yang terpilih untuk membawakan lagu-lagu dalam album 'Dunia Kita'. Hati Senang dan Riang(Sakti), Ayah Ibu (Tasya), Matahari dan Bulan (Freya), Warna Warni (Joy), Dunia Kita (Keysha). 

Sesuai visi misi SMI yang ingin menghasilkan anak-anak kreatif, inovatif melalui musik teknologi berbasis multimedia terdepan di Indonesia yang up to date diharapkan bisa menjadikan murid sebagai pusat kurikulum dan menerapkan the right man in the right place in right time.

 

3 dari 3 halaman

Program

Freddy Aryanto sebagai CEO SMI menyebutkan, mereka memiliki program, metode, fasilitas & teknologi yang baik. Education through music dan project base learning. Menerapkan lingkungan belajar '21st Century Music School Ready' yang diterapkan melalui Multimedia Teknology Lab (MTL) dan Group Class. 

"Kami cukup prihatin  melihat perkembangan musik anak anak sekarang, dimana anak anak mengkonsumsi lagu lagu dewasa yang secara musikalitas cukup hebat tetapi secara konten atau lirik sangat tidak pantas untuk anak anak. Hal ini yang menjadi salah satu alasan kami untuk membuat langkah yang benar untuk generasi ini," kata Freddy.

"Alasan kami yang kedua adalah saat ini musik belum menjadi salah satu profesi populer yang diminati orang tua dan anak, padahal kita juga tahu bahwa saat ini industri musik kian berkembang di Indonesia dan di dunia berkat kemajuan teknologi dan internet, dan hal ini menciptakan lebih banyak lagi profesi yang ada di dunia Musik," lanjut Freddy.