Liputan6.com, Jakarta Sejak beberapa bulan lalu, Umi Pipik telah mengenakan cadar atau niqab. Hingga kini, ia masih konsisten memakai secarik kain yang menutupi wajahnya tersebut.
Dilansir dari Antara, Minggu (17/6/2018), saat menghadiri sebuah acara di Jakarta baru-baru ini, Umi Pipik menceritakan kisah di balik cadarnya tersebut.
Dalam kesempatan itu, ia mengatakan bahwa ada satu orang yang membuatnya tergugah untuk mengenakan cadar. Yakni sang sahabat, Indadari.
Advertisement
"Keinginan saya sudah lama saat lihat Indadari pakai. Dari mulai proses belajar, ke mana-mana saya bawa cadar di tas walau belum saya pakai," ujar Umi Pipik.
Baca Juga
Sempat Buka Tutup
Namun ternyata ia sempat melewati masa-masa buka-tutup cadar. Beruntung, kembali ada orang yang mengingatkannya.
"Pas mau turun mobil, sopir saya ingetin, Umi enggak pakai cadar? Saya waktu itu masih buka tutup (cadar)," kata Umi Pipik.
Advertisement
Dapat Tamparan
Titik baliknya terjadi saat ia menjalankan ibadah umrah ke Tanah Suci pada 2017 lalu. Di sana, Umi Pipik mengaku mendapat semacam "tamparan".
"Saya bawa jamaah umroh. Masih ada sifat ke-aku-an, saya dapat tamparan. Salat selalu di luar (Masjidil Haram), selalu telat. Setiap keluar hotel dikenali orang. Orang-orang yang harusnya fokus beribadah jadi fokus foto-foto. Saya ajak mereka menambah dosa," kata dia.
Merasa Lelah
Setelah kejadian ini, ia kemudian merasa sudah waktunya mengenakan cadar. "Saya minta petunjuk Allah. Kapan mau menutup (ber-niqab). Saya lelah. Saya menangis, istighfar. Bismillah, saya mau istiqomah. Mungkin dengan menutup ini," kata Umi Pipik. (ANTARA)
Advertisement