Liputan6.com, Bandung - Dunia musik Tanah Air kembali dilanda duka. Kali ini datang dari genre punk. Vokalis band underground legendaris Jeruji, Ginan Koesmayadi, dikabarkan telah meninggal dunia.
Kabar meninggalnya Ginan Koesmayadi disampaikan oleh Adib Hidayat, pemerhati musik sekaligus wartawan senior yang juga mantan pemimpin redaksi majalah Rolling Stone Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Melalui media sosial yang dimilikinya, ia mengunggah foto Ginan Koesmayadi, vokalis Jeruji sambil menyampaikan kabar duka ini.
"Kabar duka dari Bandung. @ginan_koesmayadi vokalis @jerujiofficial dan salah satu pendiri @rumah_cemara meninggal dunia pukul 22.20 malam ini, Kamis (21/6/2018)," tulis sang pengamat musik dalam keterangan foto melalui akun Instagram @adibhidayat, Jumat (22/6/2018).
Â
Penyebab Meninggal
Selain itu, ia turut menyebutkan penyebab meninggalnya Ginan Koesmayadi pada keterangan foto yang sama sambil mendoakan almarhum.
"Info dari @dadanketu karena serangan jantung. Turut berduka cita untuk keluarga besar Jeruji. #Alfatihah #Jeruji #journeywalker #rumahcemara," lanjutnya.
Advertisement
Pernyataan Jeruji
Band Jeruji melalui akun Instagram @jerujiofficial telah menyampaikan kabar duka ini. Selain menginformasikan penyakit dan waktu meninggalnya Ginan, mereka juga mewakili permohonan maaf atas dari sang vokalis.
"Kami mohon maaf kepada para sahabat & rekan2 apabila ada kekhilafan2 dari almarhum selama ini & mohon doanya agar almarhum di terima amal ibadahnya dan di temparkan di sisi Allah SWT."
Â
Komentar Bernada Duka
Di situ, beragam komentar bernada duka turut disampaikan. Tak hanya dari warganet atau fans, rekan mendiang Ginan sesama musikus pun ikut mengucapkan duka.
Salah satunya adalah vokalis Pure Saturday, Satria Nur Bambang yang dalam bahasa Inggris menuliskan, "Terima kasih untuk waktu yang berharga saudaraku, kamu menunjukkan kami bagaimana menjad manusia dan hidup di jalan rock n roll. Aku tak akan menangis karena aku tahu kamu ingin kami untuk tetap kuat sepertimu."
Band Jeruji dibentuk di Bandung pada 1996 dan sempat menjadi legenda di kalangan pecinta musik underground, terutama genre punk dan hardcore. Ginan sendiri baru bergabung pada 2015 lalu. Ia juga merupakan pendiri Rumah Cemara yang masih aktif hingga menghembuskan napas terakhir.
Advertisement