Sukses

Bikin Film Anak, Ini Alasan Lukman Sardi Pilih Tema Masak-memasak

Film Koki-Koki Cilik berawal dari keprihatinan Lukman Sardi atas jumlah film untuk anak yang semakin menipis.

Liputan6.com, Jakarta Film anak Tanah Air yang sempat meredup, saat ini mulai menggeliat kembali. Bertepatan dengan anak-anak libur sekolah semester pertama, MNC Pictures merilis film bergenre anak-anak berjudul Koki-Koki Cilik.

Lukman Sardi yang bertindak sebagai creative producer film ini pun mengungkapkan proses awal mula produksi film Koki-Koki Cilik. Hal tersebut diungkapkan oleh Lukman Sardi saat ditemui di Gala Premier film Koki-Koki Cilik di XXI Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Kamis (28/6/2018) kemarin.

Ia mengungkapkan, film ini berawal dari keprihatinannya atas jumlah film untuk anak yang semakin menipis.

“Di Indonesia kok setelah Petualangan Sherina enggak ada ya film anak. Kalaupun ada film anak, film yang melibatkan anak-anak tapi ceritanya berat bukannya ngomong tentang anak-anak itu sendiri. Ditambah lagi kan anak-anak itu butuh tontonan buat mereka bukan cuma orang-orang dewasa saja,” tutur Lukman Sardi.

2 dari 4 halaman

Tema yang Pas

Ide awal pembuatan film Koki-Koki Cilik ini sendiri dikembangkan dengan memilih tema yang paling pas untuk anak-anak. Masak-memasak pun dipilih Lukma Sardi menjadi tema, karena dianggap bisa menarik hati anak-anak Indonesia.

“Kita berpikir akhirnya buat anak-anak itu adalah masak memasak. Dan anak-anak biasanya suka sama hal-hal itu. Anak gue aja suka nonton Masterchef, buat mereka tuh menarik. Akhirnya muncul Koki-Koki Cilik dengan premis tentunya tentang spirit, semangat, tentang sesuatu yang sangat relate dengan anak Indonesia,” tuturnya.

3 dari 4 halaman

Harapan Lukman Sardi

Setelah munculnya film Koki-Koki Cilik ini, Lukman Sardi juga berharap agar ke depannya konten film anak Indonesia diperbanyak. Tak peduli dengan berapa banyak jumlah penonton, Lukman Sardi pun tetap ingin film anak akan terus bertambah.

 

4 dari 4 halaman

Pentingnya Film Anak

“Kalau kita ngomong ini menjadi sesuatu yang berkelanjutan, kita harus bikin lagi, bikin lagi. Terlepas suksesnya dari penonton, buat aku itu (film anak) penting untuk selalu ada. Tahun ini ada beberapa film anak yang lain, film anak ini bisa stunning dan banyak orang entah itu produser mereka bisa sadar bahwa kita harus bikin film-film anak,” ujarnya.