Liputan6.com, Los Angeles - Selena Gomez yang selama ini tampil glamor sebagai penyanyi, aktris, dan produser, ternyata memiliki hati yang sensitif. Belakangan ia mengeluhkan rancangan undang-undang (RUU) imigrasi pemerintah AS yang muncul di era Donald Trump ini.
Disampaikan Independent.co.uk, Senin (3/7/2018), Selena Gomez bahkan merasa hancur ketika kebijakan imigrasi tersebut membuat anak-anak dipisahkan dari orangtua mereka di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko.
Advertisement
Baca Juga
Selena Gomez berbicara mengenai kebijakan era Donald Trump itu saat sedang berada di premiere film Hotel Transylvania 3: Summer Vacation yang digelar di Los Angeles. Dalam filmnya, ia memerankan putri Dracula, Mavis.
"Itu sangat mengecewakan. Ada banyak kebingungan dan kemarahan," ujar Selena Gomez kepada Hollywood Reporter.
Luapan kekecewaan
Penyanyi keturunan Meksiko-Amerika asal Texas ini pun melanjutkan luapan kekecewaannya, "Sudah pasti memengaruhi begitu banyak orang yang dekat dengan saya."
Advertisement
Bersamaan dengan Demonstrasi
Premiere film Hotel Transylvania 3: Summer Vacation dihelat bersamaan dengan demonstrasi terhadap kebijakan imigrasi tersebut. Karena itu, Selena Gomez pun tak bisa menghadirinya. Diketahui, di dalamnya terdapat sekitar 55 ribu orang turun ke jalan.
Dari sekian banyak peserta demonstrasi, terdapat penyanyi John Legend dan istrinya, Chrissy Teigen. Meskipun tak bisa hadir, Selena Gomez tetap menyampaikan dukungan kepada para demonstran.
Membutuhkan Perlindungan
"Keluarga yang mencari keselamatan di negara kita membutuhkan perlindungan, pemahaman dan peluang, bukan penahanan. Ini adalah pilihan moral, bukannya politik," tulis Selena Gomez melalui Twitter.
Advertisement