Liputan6.com, Jakarta - Sudah dua bulan anak Denada menjalani pengobatan penyakit leukemia di National University Hospital, Singapura. Selama itu pula, Denada harus menemani putri semata wayangnya, Shakira Aurum.Â
Emilia Contessa, ibunda Denada, mengaku salut dengan ketabahan sang putri.
"Saya cuma tahan di awal-awal pengobatan saja. Selain saya harus balik ke Jakarta (untuk) kerja, saya juga enggak kuat lihat penderitaan Shakira," papar Emilia Contessa, di ujung telepon kepada Liputan6.com, Senin (30/7/2018) sore.
Advertisement
Â
Baca Juga
Anggota DPD ini menceritakan, dia sempat seminggu menemani Denada saat Shakira menjalani pengobatan di Singapura.
"Seminggu di awal saja. Sudah dua bulan Shakira di sana, dan 24 jam Denada yang mengurusnya," ucap penyanyi yang populer di era 1970-an ini.
Â
Saksikan video berikut ini:
Psychomatic
Emilia Contessa mengungkapkan, dirinya perlu menenangkan batin usai balik ke Jakarta. Ini terkait dengan rasa sedih mendalam melihat Shakira, cucunya, sedang bertarung dengan penyakit leukemia.Â
"Saya mungkin seperti kena psychosomatic. Jadi perlu adaptasi lagi nih pas balik ke Jakarta. Saya sedih lihat cucu saya. Dan, tahu bagaimana Denada, anak saya juga menderita luar biasa lihat anaknya sakit kayak gitu,"Â kata Emilia.
Advertisement
10 Kali Telepon
Denada, diakui Emilia Contessa, sempat down. "Ya ibu mana yang kuat sih lihat anaknya sakit," katanya. "Tapi saya selalu ingatkan dia, Dena, ini kenyataan yang harus kamu hadapi. Harus ikhlas," ucap penyanyi yang hits lewat tembang "Setangkai Anggrek Bulan".Â
Emilia Contessa mengaku Denada bisa meneleponnya 10 kali dalam sehari dari Singapura. "Dia curhatnya ke saya. Setiap tahap pengobatan Shakira, saya tahu, meski saya tidak di Singapura," katanya.Â
Soal Biaya
Emilia Contessa menjelaskan, Denada memang "babak belur" dalam proses pengobatan Shakira. Selain batin, Denada juga harus memutar otak agar bisa mendapatkan biaya buat Shakira.Â
"Benar dia sempat jual aset. Apartemen itu dipasarkan. Dia masih bersyukur punya harta yang bisa dijual untuk biaya," ujar perempuan asal Banyuwangi itu.
Advertisement