Sukses

Evangeline Lilly Dipaksa Syuting Adegan Setengah Bugil di Serial Lost

Setelah pengambilan gambar usai, Evangeline Lilly mengatakan ia mengalami tekanan batin.

Liputan6.com, Los Angeles - Serial Lost menjadi salah satu pijakan karier bagi Evangeline Lilly dalam kariernya di industri hiburan Hollywood. Hanya saja, serial televisi populer tersebut juga meninggalkan satu trauma buruk kepada pemeran Hope Van Dyne di film Ant-Man and the Wasp ini.

Dilansir dari The Hollywood Reporter, Senin (6/8/2018), hal ini diungkapkan oleh Evangeline Lilly dalam sebuah wawancara dalam podcast The Lost Boys.

"Di musim ketiga, aku punya pengalaman buruk di lokasi, saat aku pada dasarnya dipojokkan untuk melakukan adegan setengah bugil, dan aku merasa tak punya pilihan dalam hal ini," kata Evangeline Lilly.

Setelah pengambilan gambar usai, Evangeline Lilly mengatakan ia mengalami tekanan batin.

"Aku merasa sangat malu dan aku gemetar setelah pengambilan gambar selesai. Aku menangis tersedu-sedu, dan setelahnya aku harus syuting adegan yang berat," tuturnya.

2 dari 4 halaman

Terulang di Musim Keempat

Hal ini ternyata terulang lagi di musim keempat Lost. Ada adegan di mana Kate, karakter yang ia mainkan, melepas pakaiannya.

"Aku berusaha keras agar adegan ini ada di bawah kontrolku. Dan aku kembali gagal mengontrolnya," tutur aktris 39 tahun ini.

3 dari 4 halaman

Ultimatum

Setelah kejadian ini, Evangeline Lilly akhirnya membuat ultimatum untuk Lost di musim-musim setelahnya. "Kamu bisa menulis apa pun, tapi aku tak akan melakukannya. Aku tak akan melepas bajuku untuk serial ini lagi," tutur pemeran Tauriel, sang elf cantik dalam trilogi The Hobbit ini.

 

4 dari 4 halaman

Minta Maaf

Mengetahui wawancara ini, sejumlah produser serial Lost, yakni JJ Abrams, Damon Lindelof, Jack Bender, dan Carlton Cuse, langsung mengeluarkan pernyataan bersama. Mereka meminta maaf atas perlakuan buruk yang diterima Evangeline Lilly.

"Kami belum berhasil menghubunginya, tapi kami benar-benar menyesal dan minta maaf dari lubuk hati yang terdalam. Tak ada orang yang boleh merasa terancam di tempat kerjanya. Titik," begitu isi pernyataan bersama mereka.