Liputan6.com, Jakarta - Sebagai orang yang pernah menetap di Lombok selama dua tahun, Anisa Bahar ikut prihatin dengan bencana gempa yang terjadi. Bahkan, Anisa Bahar mengaku sedih tempat dinas suaminya terdahulu yang merupakan polisi, kini porak-poranda akibat gempa yang tak kunjung berhenti.
"Sedih banget, apalagi kan aku pernah tinggal di lombok dua tahun kan. Tahun 2002-2004 aku di Lombok," ujar Anisa Bahar ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Advertisement
Baca Juga
Anisa Bahar ingin sekali menyambangi langsung Lombok dan membantu orang-orang yang membutuhkan. Terlebih dalam organisasi yang digelutinya, ia masuk dalam bagian relawan penanggulangan bencana. Namun sayangnya, hal itu tidak bisa ia lakukan saat ini lantaran gempa susulan masih terus terjadi.
"Aku kan pasukan siaga bencana yang setiap ada bencana di seluruh Indonesia itu pasti aku turun. Tapi saat ini, kita sama pimpinan belum boleh turun. Masih banyak goncangan," ujar Anisa Bahar.
Fokus ke Konsumsi
Biasanya, Anisa Bahar dengan rekan-rekan relawannya lebih fokus ke konsumsi. Ia menyiapkan segala keperluan makan orang-orang yang terkena bencana, terutama yang berada di pusat pengungsian.
Advertisement
Halal
"Aku biasanya bawa diri karena aku masak. Itu nanti ada disiapin sama yang lain. Kalau aku khusus dapur umum," ujar Anisa Bahar.
"Yang bisa dimasak ya masak saja. Kita masak nasi goreng atau apapun yang halal," kata Anisa Bahar.