Liputan6.com, Jakarta - Banyak nama selebritas Indonesia yang terdaftar menjadi bakal calon legislatif di pesta politik 2019 mendatang. Bahkan, muncul 54 nama artis yang dipastikan menjadi caleg. Hal ini membuat demokrasi di Indonesia semakin berwarna.
Pengacara senior wanita dari Bali, Melany Dian Risiyantie melihat bahwa banyaknya selebritas yang nyaleg di pesta demokrasi kali ini merupakan hal yang biasa. Menurutnya, karena sosok artis lebih dikenal namanya lantas hal itu menjadi terlihat istimewa.
Advertisement
Baca Juga
"Menurut saya artis adalah public figure dan kalau mendaftar dan akhirnya jadi caleg itu sah-sah saja aja. Nyaleg itu hak semua warga negara Indonesia. Namun ada juga tapinya, harus berkompeten dan tidak cukup hanya bermodalkan ketenaran, nama besar atau muka cantik dan ganteng saja tapi harus punya skill yang cukup untuk mewakili rakyat," ujar Melany di Jakarta, baru-baru ini.
Wanita yang juga Ketua DPW Asahi Propinsi Bali ini menambahkan bahwa selebritas juga harus bisa menyampaikan aspirasi rakyat banyak yang sudah memilih mereka.
"Biar enggak malu-maluin nantinya kalau sudah duduk menjadi wakil rakyat," kata wanita yang pernah meraih gelar Magister Ilmu Hukum, Konsentrasi Hukum Pidana ini.
Semua Sama
Wanita asal Surabaya yang kini menetap di Bali dan gemar mensosialisasikan profesi Legal Auditor serta melaksanakan pelatihan Legal Auditor di Pulau Dewata ini, turut menambahkan bahwa di mata hukum, seseorang itu semua sama. Tidak ada perbedaan jabatan, status sosial, maupun profesi.
"Apabila seseorang dirasa berkompeten menyandang status sebagai caleg, baik itu seorang artis atau bukan adalah sah-sah saja," tambah pengacara yang mengidolakan sosok Srikandi Indonesia ini.
Ibu dari Dexa Malory, Patricia, dan Gordon ini juga menilai fenomena artis nyaleg memiliki segi positif dan negatifnya bagi masyarakat.
"Karena artis adalah seorang public figure, apabila mereka melakukan hal yang positif maupun negatif akan cepat menjadi inspirasi bagi masyarakat. Jadi menurut saya, bagi artis yang nyaleg harus lebih siap lahir batin dibanding para caleg yang lain," ucap wanita kelahiran 5 Mei 1971 ini.
Advertisement
Hak Suara
Sebagai lawyer yang juga akan menggunakan hak suaranya dalam Pilpres nanti, ia berharap para wakil rakyat yang duduk di kursi DPR RI atau DPRD dapat lebih memperhatikan masyarakat secara keseluruhan.
"Saya percaya nanti entah itu artis-artis atau tokoh-tokoh yang terpilih dalam kontestasi politik, mereka semua pasti akan berpihak ke rakyat banyak. Karena mereka sudah dipercaya oleh para pemilihnya," tambah penggemar olah raga sailing, salsa, tenis dan menyanyi ini.
Meski begitu, Finalis Cak dan Ning Surabaya yang juga pernah menjadi model iklan dan bermain dalam film-film Warkop DKI ini sangat mendukung sederet artis yang tahun ini ramai terjun ke dunia politik.
"Tentu semua artis yang bergabung ke berbagai partai, sudah pasti akan mendapat pembekalan dari DPP Partai yang dipilihnya. Apapun pilihan mereka adalah baik jika untuk membela kepentingan masyarakat Indonesia. Artis yang terjun ke dunia politik itu adalah pilihan yang sesuai dengan hati nurani mereka masing-masing. Begitu juga dengan saya, saya akan berjuang untuk masyarakat banyak dengan membantu mereka di bidang hukum, sesuai dengan keahlian yang saya miliki," papar wanita kelahiran Surabaya, 5 Mei 1971Â yang merupakan Kuasa Hukum Masyarakat desa Serangan, Bali ini.
Aspirasi Politik
Ketika ditanya tentang aspirasi politiknya, wanita yang juga pengusaha batu bara di Tanah Grogot Kalimantan timur dan pengusaha kapal yacht ini enggan berkomentar.
"Untuk saat ini saya masih merahasiakan aspirasi politik saya, nanti-nanti saja menjelang pilpres 2019," tandasnya.
Â
Advertisement