Liputan6.com, Jakarta - Sinto Gendeng adalah salah satu karakter penting dalam film produksi Lifelike Pictures dan 20 Century Fox, Wiro Sableng. Peran ini diberikan kepada pemain teater andal, Ruth Marini.
Namanya saja Sinto Gendeng, otomatis karakternya pun gendeng alias gila. Namun gendeng di sini tidak divisualisasikan dalam bentuk komedi slapstick.
Advertisement
Baca Juga
"Lebih kepada sebuah kegilaan guru yang sakti. Karena kesaktian luar biasanya itu, jadi dia menghadapi segala sesuatu lebih rileks. Bukan sosok guru yang kaku," ujar Ruth Marini, di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (13/8/2018).
Sosok Sinto Gendeng diceritakan sebagai pendekar yang sangat sepuh. Diceritakan Ruth Marini, tokoh Sinto Gendeng berusia 50 tahun lebih tua dari dirinya.
Â
Dandan Pukul 01.00 Dini Hari
Tentunya, selain gestur, cara berkomunikasi, serta penampilan pun Ruth Marini harus diubah mengikuti usia Sinto Gendeng. Untuk makeup saja, setidaknya Ruth Marini harus menghabiskan waktu delapan jam.
"Jadi calling-an pagi. Misalnya aku syuting pagi, calling-an jam 1 dini hari, karena 8 jam (makeup). Itu makeup jam 1, untuk ambil gambar jam 9 pagi. Dan itu setiap hari," kata Ruth Marini.
Advertisement
Susah Makan
Karena sudah menjalani tes makeup dan tes prostetik jauh hari sebelum syuting, riasan yang digunakan pun disesuaikan dengan keadaan fisik Ruth Marini agar nyaman dikenakan.
"Jadi diusahakan agar si aktor tetap bisa berekspresi dengan prostetik tersebut. Karena harus menerapkan adegan fighting juga yang tidak mudah. Jadi selama proses syuting berlangsung itu tidak menjadi hambatan, cuma susah makan," tandasnya.