Sukses

Perempuan Masa Kini di Mata Ade Fitrie Kirana

Ade Fitrie Kirana menyoroti perjuangan perempuan dalam mempertahankan kemerdekaan.

Liputan6.com, Jakarta - Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 dimaknai artis cantik Ade Fitrie Kirana melalui semangat perjuangan kaum perempuan.

Menurut perempuan bernama asli Raden Siti Fitrie Kirana, perempuan masa kini memiliki peran ganda baik dalam karir maupun rumah tangga.

Ia mengutip data perempuan yang bekerja di sektor yang sama dengan pria hanya mendapatkan gaji 70-90 persen. Padahal mereka berada dalam posisi, jabatan, dan tanggung jawab yang sama dengan pria. Hal itu sesuai catatan Trends and Statistics The World Women, UN Research 2015.

"Habis gelap terbitlah terang diera pra-Kemerdekaan adalah perjuangan melawan penjajahan menuju kemerdekaan. Tetapi untuk masa kekinian, makna itu lebih pantas sebagai aktualisasi semangat perjuangan untuk menghadapi era globalisasi," kata Ade Fitrie Kirana melalui sambungan telepon di Jakarta, baru-baru ini.

 

 

2 dari 3 halaman

Perempuan Independen

"Perempuan Indonesia harus lebih siap menjadi perempuan beauty, smart, inovatif, independent (kepribadian cantik,cerdas,kreatif dan mandiri). Perempuan Indonesia harus menjadi manusia yang tangguh jiwa dan raga untuk aktif berperan sebagai perempuan di keluarga dan lingkungan masyarakat," dia melanjutkan.

Ade Fitrie Kirana tak ingin perempuan Indonesia menjadi objek penderita di setiap tajuk pemberitaan. "Makna Kemerdekaan Republik Indonesia ini harus menjadikan kaum perempuan untuk lebih maju sebagai subjek pelaku disetiap lini dalam memerdekakan bangsa ini," papar dia.

 

3 dari 3 halaman

Lanjutkan Perjuangan

Ade Fitrie Kiran mengingatkan perempuan masa kini untuk melanjutkan perjuangan pahlawan perempuan yang dipelopori RA Kartini, Cut Nyak Dien, Dewi Sartika, Martha Christina Tiahahu, dan para perempuan pejuang-pejuang kemerdekaan lainnya.

"Mari Kita lanjutkan perjuangan mereka. Laksanakan cita-cita kita. Bekerjalah untuk hari depan, bekerjalah untuk kebahagiaan beribu-ribu orang yang tertindas di bawah hukum yang tidak adil," dia memungkasi.