Liputan6.com, Jakarta Anak bungsu Ahmad Dhani dan Maia Estianty, Abdul Qadir Jaelani atau Dul Jaelani merilis single komersil di bawah label 401 bertajuk Taklukan Dunia. Dul memilih untuk tidak bernaung di label milik orangtuanya.
Dul Jaelani bukannya tak mau bergabung bersama label orangtuanya. Namun, kedua orangtuanya tak mau anaknya menjadi manja karena memakai fasilitas orangtua. Materi album Dul bersama bandnya Backdoor juga pernah ditolak oleh Maia. Sehingga cowok berusia 18 tahun ini berjibaku mencari label-label yang mau menerima musiknya.
"Dulu kan sempat rilis extended play bareng band aku Backdoor. Pas sudah jadi masternya untuk album tahun 2016, sama bunda malah nggak boleh. Katanya nggak boleh ikut label Bunda karena takut aku jadi anak manja yang mungkin cuma tahu rekaman, bikin video klip, manggung, tapi nggak tahu prosesnya," kata Dul Jaelani ditemui di Kedutaan Besar Perancis di kawasan Thamrin, Jakarta Selatan, Kamis malam (30/8/2018).
Advertisement
Penolakan Maia Estianty jelas membuat Dul Jaelani seolah kehilangan arah. Namun di sisi lain hal itu memacu untuk mandiri dan tidak berada di bawah bayang-bayang orangtuanya.
"Awalnya aku sempat kepikiran, agak bingung gimana nasibnya. Tapi ya sekarang aku sadar kalau keputusan Bunda mendidik aku itu adalah benar. Karena alhamdulillah terasa manfaatnya," ujarnya.
Baca Juga
Ditolak Label
Berada di balik bayang-bayang orangtua tak membuat karir musik Dul berjalan mulus. Saat mengirim demo ke beberapa label ia malah mengalami penolakan-penolakan hingga akhirnya bernaung di bawah label 401.
"Waktu sudah nggak ikut label Bunda, saya merintis karier dari nol lagi. Saya nawarin lagu-lagu ke berbagai label, ada yang menolak juga. Dulu karena saya idealis banget sampai akhirnya ketemu label yang sama-sama idealis tapi di sini maksudnya ideologi, visi dan misi sama. Alhamdulilah Ayah, Bunda merestui dengan sungguh-sungguh," tutur adik Al Ghazali dan El Rumi ini.
Advertisement
Dinilai Dari Karya
Mendapat penolakan dari label membuat Dul memiliki sudut pandang baru terkait industri musik. Yakni sebuah karya musik tak dilihat dari dibuat oleh anak siapa, melainkan murni sebagai karya musik yang layak dijual atau tidak.
"Kalau membahas soal musik yang dibahas nomor satu adalah karya. Saya percaya anda mau anak presiden atau anak orang kaya, itu nggak ngaruh ya. Menurut saya, faktor utamanya adalah karya, bukan uang dan lain-lain. Jadi, saya merasa beruntung bisa bertemu label yang satu visi, satu misi," pungkas Dul Jaelani.
Sumber: Kapanlagi.com