Liputan6.com, Jakarta Di penayangan hari kedua sinetron Dosa Selasa ini, episode ke-3 dan ke-4 yang disajikan. Naya lari ketakutan, tiba-tiba menabrak Arumi. Jelas, Arumi kaget, takut Naya menyerangnya, tapi Naya pegang tangan Arumi dengan kuat. Naya tanya kenapa Arumi bunuh anaknya?
Arumi menangis.. dia bilang dia nggak bunuh anak Naya. Naya melotot dengan geram. Dan dia yakin Arumi yang bunuh anaknya; kamu pembunuh!! Kamu pembunuh!! PLAAAK!!!! Naya tampar Arumi hingga jatuh.
Sementara itu, di Dosa sore ini, tampak Naya menarik Arumi tangan Arumi lagi dan kembali tanya dengan teriakan. Arumi minta tangannya dilepaskan tapi Naya makin kuat mencengkramnya. Saat itu Heru datang dan panggil Naya.
Advertisement
Baca Juga
Naya kaget. Dia yang ketakutan melihat Heru, langsung menggigit tangan Arumi, mendorong Arumi lalu kabur. Saat itu Heru terlihat jelas kalau tertarik pada kecantikan Arumi. Dia malah nolong Arumi daripada ngejar istrinya. Arumi menyuruh Heru mengejar Naya tapi Heru berdalih dia mau pastikan Arumi baik-baik saja.
Dan, Dosa pun berlanjut...
Warga Hampir Mengeroyok Naya
Naya lari dan sembunyi di aula warga. Dia ketakutan. Saat dia lihat sarana dan prasarana warga dan melemparinya. Lama-lama dia memukul dan merusak semua. Warga melihatnya dan kesal. Hampir saja mereka mengeroyok Naya. Untung saja Arumi dan Heru datang.
Warga memutuskan mengusir Naya dari kampung. Arumi mencegah. Demi mendapat simpatik Arumi dan warga, Heru pura-pura peduli pada istrinya. Heru berjanji akan memasung Naya supaya tidak lagi mengganggu warga. Karena baginya kenyamanan dan keamanan warga juga menjadi prioritas sebagai calon camat.
Advertisement
Naya Menangis Kesakitan
Warga tidak percaya. Heru mengajak warga ke rumahnya untuk membuktikan. Arumi menahan tapi warga malah marah sama Arumi agar jangan ikut campur! Di depan warga, Naya dipasung oleh Heru. Naya terus teriak-teriak. Di sana ada Mak Lambe juga. Tuti menangis dan memohon supaya putrinya dibebaskan.
Namun Heru beralasan ini satu-satunya cara supaya Naya bisa tetap tinggal di sini. Arumi merasa kasihan tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Semua pada bubar. Tinggal Tuti dan Arumi di sana yang melihat Naya menangis kesakitan. Dalam hati Arumi bilang jika kecelakaann itu nggak terjadi, hidup Naya juga pasti nggak akan begini.