Liputan6.com, Bali - Ada yang sedikit berbeda dari perhelatan musik Soundrenaline sebelumnya, yaitu A Camp. Ini merupakan kegiatan kamping yang dibuat di dalam lokasi Soundrenaline 2018.
Kegiatan kamping di A Camp ini berbeda dari sekadar berkemah biasa. Banyak program yang memberikan keuntungan untuk para kreator seni yang mengikuti A Camp di Soundrenaline 2018.
Meski dibuka untuk umum, kegiatan kamping di A Camp ini memang lebih dikhususkan untuk para pelaku di industri kreatif Tanah Air. Mengingat tujuan akhir dari A Camp Soundrenaline 2018 ini adalah membangun koneksi para pelaku seni di seluruh pojok Nusantara.
Advertisement
Baca Juga
"Di sini ada workshop, diskusi, sharing pengalaman dari festival-festival yang sudah, networking. Mulai dari gimana bikin festival dan segala macam. A Camp ini bisa sharing pengetahuan," ujar Ade Darmawan, salah satu penggagas A Camp di GWK, Bali, beberapa waktu lalu.
Para Kreator
Dengan kata lain, A Camp memfasilitasi para kreator seni untuk menjalin kerja sama lebih luas lagi. Sehingga ketika selesai mengikuti program A Camp ini, para pelaku seni sudah memiliki modal yang bisa berguna untuk hidup di industri kreatif Indonesia.
"Ini tempat kumpulnya para kreator, ada musisi, seniman, kita membuat mereka secara intens bertemu dan kenalan. Hasilnya mungkin bukan untuk di sini, tapi ke depannya. Diundang ke festival, pameran, dan lainnya," sambungnya.
Advertisement
Latar Belakang
Hal itu dibuktikan lewat jumlah peserta yang mengikuti program A Camp ini. Para peserta yang mengikuti A Camp ini juga berasal dari seluruh penjuru Nusantara dengan berbagai latar belakang seni yang berbeda. Dengan begitu, tentu tujuan dari diadakannya A Camp ini jelas lebih mudah tercapai.
“Camp-nya ada 40 tenda, satu tenda ada enam orang, jadi 250-300 orang-lah (jumlahnya). Dan ini untuk orang-orang tertentu yang berhubungan dengan industri kreatif dan keartistikan, dalam lingkup pekerja kreatif. Dari mulai ngobrol, kenalan, sampai bisa kolaborasi,” tutup Ade Darmawan.