Liputan6.com, Jakarta Penyanyi Marcell Siahaan mengaku sangat menyukai anak-anak. Saat ini, dia pun sudah memiliki tiga anak. Saat ingin kembali memiliki momongan, Marcell harus menahan kecewa. Pasalnya, sang istri Rima Melati mengaku sudah tak ingin lagi hamil dan melahirkan.
"Jadi begini, saya sempat ngobrol sama pemilik pabrik. Pemilik pabrik bilang sudah ditutup. Jadi, kita hanya boleh melakukan pelatihan dan riset aja dan kita enggak boleh berproduksi lagi," ujar Marcell Siahaan lantas tertawa saat ditemui di perayaan 20 tahun berdirinya Klinik Morula IVF Jakarta yang mengadakan acara Fertility Science Week pada 6-9 September 2018 di Mal Central Park Jakarta.
Saat ini Marcell Siahaan memang sudah memiliki tiga anak. Dirinya mengaku tak repot. Apalagi, dia sangat memahami karakter ketiga anaknya.
Advertisement
"Jadi, ya menyenangkan bisa mengenal karakter mereka. Kalau saya sih lebih kayak melihat diri sendiri aja, kadang-kadang karena benar-benar kayak mirroring saya, karena kan kalau mau marah kayak marahin diri sendiri ya," ujar Marcell Siahaan.
 Â
Baca Juga
Bayi Tabung
Untuk anak sendiri, Marcell dan Rima Melati memang memiliki seorang sahabat yang seorang dokter. Dari sana mereka banyak berkonsultasi bagaimana caranya bisa mendapatkan momongan. Termasuk salah satunya ketika tawaran untuk menggunakan metode bayi tabung datang.
"Seperti soal bayi tabung waktu itu dokter Ivan memberikan banyak sekali pencerahan. Selain itu mengenai hal-hal yang sebetulnya sangat basic, bahwa kalau misalnya hidup kalian sudah pada tempat dan struktur yang benar, ya sudah kalian tinggal menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Enggak boleh stres harus banyak istirahat," ujar Marcell.
Â
Advertisement
Konsultasi
Marcell pun mengaku tak perlu jauh-jauh untuk menanyakan masalah rumah tangga terutama persoalan anak. Katanya, tak perlu ke luar negeri untuk memecahkan persolan.Â
"Klinik Morulla sangat penting keberadaannya di Indonesia. Agar bisa membantu keluarga-keluarga yang ingin mempunyak anak. Dengan biaya relatif lebih murah ketimbang harus konsul dan berobat di luar negeri. Apalagi kurs dolar naik, tentu makin mahal pula biayanya kalau ke luar negeri," pungkas Marcell.
Â