Sukses

Tertunda sejak 2011, Joko Anwar Garap Film Horor Impetigore Tahun Depan

Joko Anwar mengatakan bahwa film horor Impetigore adalah salah satu pet project, alias proyek yang sangat ia utamakan.

Liputan6.com, Jakarta - Joko Anwar dikabarkan tengah mempersiapkan film horor bertajuk Impetigore. Namun setelah beberapa tahun berlalu, tak ada kabar mengenai kelanjutan proyek film tersebut.

Ditemui saat acara media luncheon dengan Base Entertainment di Jakarta Pusat pada Selasa (18/9/2018) kemarin, Joko Anwar mengatakan bahwa film Impetigore akhirnya akan mulai diproduksi pada Februari 2019 mendatang.

"Impetigore ini kayak pet project yang sudah lama banget pengin kubikin, sejak 2011. Skripnya sendiri sudah mulai dari tahun 2007-2008," tuturnya.

Salah satu penyebab tertundanya proyek ini, adalah karena Joko Anwar ingin membuat skenario film Impetigore dengan sematang mungkin.

"Dan sebuah cerita yang sudah mengendap lama itu harus pertama kali dibikin. [Skenario] sudah jadi juga," tuturnya menambahkan.

2 dari 3 halaman

Horor - Thriller

Joko menceritakan, Impetigore berkisah tentang seorang perempuan yang tinggal di kota, dan berencana kembali ke desanya yang terletak di daerah terpencil.

Ternyata di desanya, seluruh penduduk telah lama mencari gadis itu demi menghilangkan kutukan di tempat tersebut.

"Horor tapi ada thriller-nya. Kalau Pengabdi Setan itu kan penjahatnya setan. Di sini antagonisnya setan dan manusia," tuturnya.

 

3 dari 3 halaman

Kerja Sama Lintas Negara

Yang menarik, film Impetigore akan diproduksi oleh studio film yang baru berdiri di Indonesia, Base Entertainment. Studio ini, adalah hasil merger antara tiga perusahaan film, yakni Salto Films, Million Pictures, dan Kawi Content.

Setelah Impetigore, dua film lain Joko Anwar yang memiliki judul sementara (working title) Ghost in the Cell dan The Vow, juga bakal digarap oleh Base Entertainment.

Film-film ini dibuat dengan kerja sama pendanaan dari perusahaan lintas negara. Ada Rapi Films dari Indonesia, CJ Entertainment yang bermarkas di Korea Selatan, dan Ivanhoe Pictures yang berkantor di Amerika Serikat.

"Kami sepakat ide-ide Joko ini adalah rangkaian proyek yang sangat tepat untuk kerja sama kami dengan Ivanhoe Pictures maupun CJ Entertainment yang memang fokus mengangkat cerita-cerita Asia untuk pasar lokal maupun internasional," tutur Shanty Harmain, Chief Executive Base Entertainment.Â