Liputan6.com, Jakarta - Kabar mengenai rencana pembuatan film horor Impetigore sudah beredar di antara pecinta film sejak 2011. Hanya saja pembuatan Impetigore memang tertunda, hingga akhirnya diputuskan bahwa syuting film ini akan dimulai pada Februari 2019.
Sebelumnya, tak ada pengumuman resmi dari sang sutradara dan penulis naskah, Joko Anwar, ternyata rumor tentang film ini sudah ramai bermunculan sejak beberapa tahun lalu. Mulai dari sinopsis film hingga pemain yang akan dipasang di Impetigore.
Advertisement
Baca Juga
Hal ini jelas membuat Joko Anwar heran.
"Enggak tahu, itu bukan dari kita sih. Ada yang [bertanya] 'Masih si ini yang main?'. Kita akan buka audisi itu mulai 1 November," tutur Joko Anwar, saat ditemui di acara media luncheon di Jakarta dengan Base Entertainment, Selasa (18/9/2018).
Cerita yang Solid
Mengenai tertundanya proyek Impetigore, Joko Anwar menyebut salah satu penyebabnya adalah ia ingin mematangkan skenario dan karakter di film ini.
"Jadi dibikin lebih solid storytelling-nya, karakternya lebih kuat. Kita percaya kalau misalnya karakternya enggak kuat, orang bisa mudah lupa," kata dia.
Sementara dari segi cerita, film horor - thriller ini akan berkisah tentang seorang perempuan dari perkotaan yang kembali ke desa asalnya. Ternyata, penduduk di kampung halamannya telah lama mencarinya untuk mengakhiri sebuah kutukan di sana.
Advertisement
Base Entertainment
Film Impetigore akan diproduksi oleh studio film baru di Indonesia, Base Entertainment. Studio ini, adalah hasil merger antara tiga perusahaan film, yakni Salto Films, Million Pictures, dan Kawi Content.
Setelah Impetigore, dua film lain Joko Anwar yang memiliki judul sementara (working title) Ghost in the Cell dan The Vow, juga bakal digarap oleh Base Entertainment.
Film-film ini dibuat dengan kerja sama pendanaan dari Rapi Films, CJ Entertainment (Korea Selatan), dan Ivanhoe Pictures (Amerika Serikat).
Rapi Film - CJ Entertainment - Ivanhoe Pictures
Rapi Film, yang merupakan salah satu rumah produksi besar di Tanah Air, sebelumnya berkolaborasi dengan Joko Anwar dan CJ entertainment di film Pengabdi Setan.
CJ Entertainment sendiri adalah salah satu perusahaan besar di Korea Selatan yang bernaung di bawah CJ Group. Beberapa tahun belakangan, CJ Entertainment menjalin kemitraan di industri film dengan sejumlah negara, seperti Turki, Tiongkok, Jepang, dan lainnya.
Sementara Ivanhoe Pictures adalah perusahaan pembiayaan produksi film yang berpusat di Los Angeles. Film komedi romantis sukses, Crazy Rich Asians, adalah salah satu yang masuk dalam portfolio perusahaan ini.
Seperti CJ Entertainment, Ivanhoe Pictures juga bekerja sama dengan sineas di sejumlah negara seperti Korea Selatan, India, Vietnam, dan lainnya, untuk membuat film berbahasa lokal.
Advertisement