Sukses

Invasion 2018 Jadi Ajang Nostalgia Para Pencinta EDM

Teknologi era Victoria membuat pengunjung Invasion 2018 berhasil menghibur Invaders.

Liputan6.com, Jakarta - Konser Invasion 2018 yang telah dinanti-nantikan oleh para pencinta electronic dance music (EDM), telah digelar pada 14 September 2018. The Biggest Indoor Dance Music Festival ini diselenggarakan di JiExpo Kemayoran Hall B3 dan C3, Jakarta.

Mengusung tema Tempus Chronicles, konsep historis ini sukses membuat para penonton merasakan atmosfer berkemasan revolusi industri abad ke-19. Desain interior yang estetik dan teknologi era Victoria membuat pengunjung Invasion 2018 berhasil menghibur Invaders sejak sore hingga malam hari.

Gerbang dibuka pukul 18.00 dan para penonton disambut dengan dekorasi gerbang megah serta beberapa lokasi foto yang menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton yang hadir di acara Invasion 2018.

Tanpa menunggu lama, acara ini diawali dengan sangat apik oleh DJ lokal 3 KINGS. Konser dilanjutkan dengan performa yang tak kalah memukau dari Ivan Guih x Roni Joni dengan MC D’Truck.

Penampilan lalu dilanjutkan oleh salah satu headliner Invasion, Sam Feldt. Ia sukses menghipnotis para pencinta musik elektonik dan tampil berbeda dengan menambahkan instrumen saksofon beserta gitar dalam performanya. Itulah sebabnya penampilannya disebut dengan Sam Feldt Live.

DJ asal Belanda ini tampil dengan alunan gitar dan tiupan terompet yang sukses membuat penonton histeris dan bergoyang. Tampil sekitar 50 menit, Sam Feldt membawakan lagu milik band rock Guns N’ Roses, "Sweet Child O’Mine" sebagai lagu penutup.

2 dari 3 halaman

Snake Hips dan Andrew Rayel

Pengisi konser Invasion 2018 berikutnya adalah Snake Hips yang berhasil menghangatkan para penonton dengan membawakan lagu-lagu R&B yang di-remix dengan music EDM. Duo asal Inggris ini membawa penonton ke dalam ritme musik yang santai.

Salah satu lagu yang dibawakan dan sukses menghibur penonton adalah lagu hits-nya, "All My Friends", "Cruel", "Too Good at Goodbye" milik Sam Smith, dan "Wild Thoughts" milik Rihanna.

Jelang tengah malam, Andrew Rayel menghadirkan alunan musik trance yang langsung menggebrak penonton dengan alunan musik cepat. Tampil dengan sangat enerjik, Rayel naik ke atas meja dan berdiri di samping perlengkapan DJ untuk memandu penonton mengangkat tangan ke atas.

Para Invaders pun semakin bergairah. Beat music yang tinggi didukung dengan atraksi kembang api, berulang kali membuat suasana semakin atraktif. Aksi panggung DJ berusia 26 tahun ini ditutup dengan lagu milik The Cranberries, "Zombie".

 

3 dari 3 halaman

Don Diablo dan Yellow Claw

Berganti hari, tepatnya pukul 00.25, DJ asal Belanda, Don Diablo, menghentakkan malam dengan penuh kemeriahan. Penampilannya malam itu membuat para Invaders tak henti-hentinya berdansa. Sebuah remix lagu dari DJ Avicii, "Wake Me Up", serta lagu hits-nya, “Right Here, Right Now", membuat para penonton bernyanyi serempak.

Tiba di puncak acara, duo DJ asal Belanda Yellow Claw menjadi aksi yang sangat dinanti-nantikan oleh para Invaders. Di awal pertunjukan, mereka menyapa para penonton dengan bahasa Indonesia, “Apa kabar Indonesia?”

Para penonton pun langsung besorak-sorai. Deretan musik dengan beat cepat dimainkan oleh Yellow Claw, didukung dengan letupan-letupan api di atas panggung dan asap, serta confetti yang menambah semarak kemeriahan acara ini.

Yellow Claw sukses menguras sisa-sisa tenaga para Invaders dengan sangat spektakuler. Rentetan lagu-lagu andalan mereka dibawakan termasuk beberapa single dari album "New Blood", turut dibawakan perdana di Invasion 2018.