Liputan6.com, Jakarta - Rumah Ray Sahetapy di Palu, Sulawesi Tengah, tak luput dari amukan gempa berkekuatan 7,7 skala richter yang terjadi Jumat (28/9/2018). Bagian depan, dan belakang hancur walau tak rata dengan tanah.
 "Pagar hancur, roboh. Barang-barang di dalam rumah hancur juga," kata Ray Sahetapy, di jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Senin (1/10/2018).
Advertisement
Baca Juga
Meski rumah hancur, Ray Sahetapy masih beruntung. Keluarga dan orang terdekat selamat dari bencana gempa bumi dan tsunami.Â
Seperti yang lainnya, Ray Sahetapy juga sempat kesulitan untuk menghubungi keluarga di Palu.Â
Â
Â
Â
Tak Tunggu Lama
Sekali lagi Ray Sahetapy, bersyukur lantaran hanya menunggu beberapa jam dirinya bisa berkomunikasi dengan keluarganya. Sehingga ia tahu kondisi mereka.
"Ketika kondisinya sudah enggak panik lagi, saudara saya yang bernama Boris mengabarkan kondisi Palu pasca-gempa,"Â lanjut Ray Sahetapy.
Â
Advertisement
Sakit
Ray Sahetapy hanya bisa berdoa yang terbaik buat masyarakat Palu. Bila ada waktu luang, Ray Sahetapy akan berkunjung ke kota kelahirannya itu dan memberikan support buat mereka.
"Saya ingin masyarakat Palu di berikan motivasi dan pikiran untuk bangkit. Karena mereka semua itu di sana sakit. Saya saja di sini sakit apalagi mereka yang merasakan guncangan hebat,"Â pungkas Ray Sahetapy.