Sukses

Hadiri Rapat Tinggi PBB, Sonia Wibisono Curhat soal Ini

Artis yang juga dokter Sonia Wibisono menjadi salah satu wakil Indonesia untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.

Liputan6.com, Jakarta - Artis yang juga dokter Sonia Wibisono menjadi salah satu wakil Indonesia untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.

Sonia Wibisono menghadiri forum tersebut bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Menkes Nila Moeloek, Menko PMK Puan Maharani, dan pejabat lainnya.

Dalam forum tersebut, Sonia Wibisono mengungkap sejumlah kendala pemberantasan TBC di Indonesia.

"Memang banyak yang sudah dilakukan oleh pemerintah berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk mengatasi masalah TBC. Tetapi indonesia masih harus berjuang untuk mempercepat target pemberantasan TBC di tahun 2030," kata Sonia Wibisono melalui pesan tertulis yang diterima Liputan6.com, baru-baru ini.

 

 

 

2 dari 3 halaman

Kendala

Menurut Sonia Wibisono, tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah menjadi kendala utama pemberantasan TBC di Indonesia.

"Banyaknya orang yang belum tahu gejalanya dan menganggapnya batuk biasa dan tidak memeriksakan diri ke dokter. Banyaknya dokter yang belum memasukkan data pasien ke dinas kesehatan, banyaknya stigma di masyarakat bahwa TBC adalah penyakit yang menjijikkan dan harus dikucilkan," dia menguraikan.

 

 

 

 

3 dari 3 halaman

Dapat Diobati

Ia juga menekankan jika TBC adalah penyakit yang bisa diobati. Caranya, dengan melakukan pemeriksaan secara tepat dan menaati aturan penggunaan obat.

"Kita sebagai masyarakat awam harus membantu edukasi bahwa tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang dapat diobati, dengan minum obat teratur dalam waktu 6 bulan. Setelah 3 minggu minum obat dengan teratur maka pasien sudah tidak menularkan gejala dan jangan dikucilkan," dia mengakhiri.