Liputan6.com, Jakarta - Ibunda Atiqah Hasiholan, Ratna Sarumpaet, belakangan ini sempat menghebohkan publik. Fotonya berwajah lebam yang muncul, disebut sebagai korban penganiayaan. Namun pada Rabu (3/10/2018), ia mengaku tidak pernah menjadi korban penganiayaan.
Tangis Ratna Sarumpaet di hadapan para wartawan, diiringi oleh penyesalannya karena ia merasa seperti sudah menebar hoaks kepada masyarakat. Bahkan, beberapa rekan terdekat pun ikut terkejut kepada pengakuannya.
Advertisement
Baca Juga
Sebut saja Rachel Maryam yang melalui Twitter meluapkan rasa tak percayanya kepada Ratna Sarumpaet, "Innalillahi wa innailaihi rojiun. Sandiwara apa ini? Kenapa kau permainkan hati nurani kami? Kenapa harus berbohong? #ratnasarumpaet."
Dari tangis itu, sebagian dari kita teringat bahwa Ratna Sarumpaet mengawali kariernya di dunia teater. Sempat aktif dalam beberapa proyek drama dan film, kiprahnya itu menyisakan beragam cerita dan fakta menarik.
Mendirikan Teater
Pada 1974, Ratna Sarumpaet sempat mendirikan teater bernama Satu Merah Panggung.
Dari teater tersebut, ia kerap menggelar drama cerita asing yang salah satunya adalah Romeo dan Juliet.
Advertisement
Sutradara dan Penulis Drama Teater
Setelah itu, Ratna Sarumpaet pun terlibat dalam drama yang digelarnya sebagai sutradara dan penulis.
Sebut saja Rubayat Umar Khayam, Dara Muning, Marsinah: Nyanyian dari Bawah Tanah, serta beberapa judul lain.
Di dunia Film
Proyek film pendek berjudul Sebuah Percakapan membawa kiprah Ratna Sarumpaet sebagai seorang sutradara dan penulis film televisi.
Ia juga terlibat dalam penulisan dan sutradara dalam film semi dokumenter berjudul Lulu, Balada Orang-Orang Tercinta, dan Rumah untuk Mama.
Advertisement
Nyaris Masuk Piala Oscar
Ratna Sarumpaet juga menulis film Jamila dan Sang Presiden (2009) yang melibatkan putrinya, Atiqah Hasiholan, sebagai bintang utama.
Diketahui, Ratna menulis film ini berkat bantuan dari UNICEF karena temanya yang mengangkat perdagangan anak di Indonesia.
Hebatnya, Jamila dan Sang Presiden sempat diajukan ke ajang Academy Awards ke-82 (Piala Oscar) kategori Film Berbahasa Asing Terbaik tahun 2010. Namun sayang, langkah film ini gagal menuju tahap nominasi karena kalah saing.