Liputan6.com, Jakarta Sebelum meninggal dunia ibunda Roro Fitria, Raden Retno Winingsih, kerap hadir di setiap sidang kasus narkoba anaknya. Meski harus menggunakan kursi roda lantaran sempat mengalami stroke, hal itu bukan halangan buat ibunda Roro Fitria untuk memberikan semangat buat putri kesayangannya. Padahal, sidang kasus narkoba yang menjerat anaknya itu terkadang berlangsung sampai larut malam.
Menurut Asgar, kuasa hukum Roro Fitria, salah satu faktor kondisi kesehatan Raden Retno Winingsih memburuk lantaran sidang yang digelar terlalu malam. Pasalnya, tuntutan kepada Roro Fitria adalah sebagai pengedar dan bukan pemakai.
"Kemarin Bunda sakit, cuma memaksakan hadir datang ke Bu Roro selama sidang. Dalam persidangan kita selalu tahu bahwa bu Roro Fitria seperti dikriminalkan seperti pengedar, jadi sidang kita selalu malam. Bunda kecapekan setiap harinya. Jadi, kita selalu dapat agenda malam," ujar Asgar ditemui di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin (15/10/2018).
Advertisement
Baca Juga
Saksikan video berikut ini:
Pulang Malam
Kerap pulang malam, tentu saja membuat kondisi kesehatan Retno Winingsih sangat tidak baik akibat stroke. Ditambah, sebagai orangtua Retno Winingsih kerap memikirkan anaknya yang kini harus mendekam di penjara karena narkoba.
"Bunda kecapekan setiap harinya, waktu untuk sidang sampai malam hari karena Kejarinya kekurangan orang," ujar Asgar.
Advertisement
Meninggal
Seperti diketahui, Raden Retno Winingsih, ibunda Roro Fitria, meninggal dunia pada Senin (15/10/2018). Sebelum meninggal, Retno Winingsih mengalami sesak napas, dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati, Kamis (14/10/2018). Namun, Tuhan berkata lain dan ibunda Roro Fitria Meninggal usia di umur 64 tahun.