Sukses

Terungkap Alasan Abimana Aryasatya Terpilih sebagai Gundala

Abimana Aryasatya secara resmi diperkenalkan sebagai Sancaka alias Gundala.

Liputan6.com, Jakarta - Rumah produksi Screenplay Films bersama Bumi Langit Studios merilis video first look film Gundala. Lewat video berdurasi 23 detik tersebut, pemeran utama dalam film yang diangkat dari komik fenomenal karya Hasmi itu akhirnya terungkap.

Abimana Aryasatya secara resmi diperkenalkan sebagai Sancaka. Para penggemar komiknya tentu tahu bahwa Sancaka merupakan nama asli dari tokoh ikonis Gundala.

Dari sederet aktor berbakat Tanah Air, lantas mengapa pilihannya jatuh pada aktor berusia 35 tahun tersebut? Dalam peluncuran resmi first look Gundala, sutradara Joko Anwar menjawab pertanyaan ini.

"Wow, Abimana seorang aktor yang enggak cuma luar biasa, tapi juga etos kerjanya juga tinggi. Dia memiliki kerapihan yang mencerminkan karakter Gundala," ungkap Joko Anwar di Jakarta Convention Center, Senayan, Minggu (28/10/2018).

"Karakter ini bukan sekedar jagoan yang tidak punya masalah dan bisa melakukan apa saja. Tapi Gundala ini mewakili orang Indonesia yang mau hidup nyaman, tapi banyak masalah di sekelilingnya dan dihadapkan dengan satu pilihan," sambungnya.

2 dari 3 halaman

Tercetus Sejak Awal

Diakui Joko Anwar, nama Abimana Aryasatya rupanya sudah tercetus sejak skenario ditulis. Tapi, proses casting tetap dilakukan.

"Harus ada proses dan kita bikin audisi juga, casting juga ya. Dan yang terpilih itu tetap pada pilihan pertama si Abimana. Karena memang dia yang paling tepat," paparnya.

Selain Abimana Aryasatya, Rio Dewanto juga berperan dalam film ini. Namun, belum diketahui secara detail peran apa yang dimainkan oleh suami Atiqah Hasiholan tersebut.

3 dari 3 halaman

Rio Dewanto

Yang pasti dalam video first look Gundala, Rio Dewanto terlihat memberikan nasihat kepada seorang anak kecil yang diperkirakan adalah Sancaka di masa anak-anak.

"Kalau kita diam saja melihat ketidakadilan di depan mata kita, itu tandanya kita bukan manusia lagi," begitu dialog yang diucapkan oleh Rio Dewanto.

Film ini rencananya akan tayang pada pertengahan 2019.