Sukses

Battle of Surabaya Diputar Permanen di Taman Mini Indonesia Indah

Film animasi buatan anak bangsa, Battle of Surabaya, direncanakan bakal diputar terus menerus di Taman Mini Indonesia Indah.

Liputan6.com, Tangerang - Film animasi buatan anak bangsa, Battle of Surabaya, direncanakan bakal diputar terus menerus di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Pemutaran akan dimulai pada pertengahan Desember 2018 mendatang.

"Film Battle of Surabaya memang sudah lama, namun baru pertengahan Desember nanti atau sekitar tanggal 16 Desember diputar tiap hari di Rumah Keong TMII," ujar CEO MSV Studio sekaligus Sutradara Battle of Surabaya, Ariyanto Yuniawan, di XXI The Breeze, BSD City, Tangerang, Sabtu (24/11/2018).

Ari, sapaan akrabnya, mengaku bangga ketika TMII berminat untuk terus menerus memutar film animasi karya anak bangsa ini. Pasalnya, para pengunjung akan dibuat memahami sejarah bangsa sekaligus menikmati film animasi asli buatan Indonesia itu.

Untuk sampai ke tahap bisa ditonton di TMII, film Battle of Surabaya harus melewati pemotongan durasi film. Bila di bioskop pemutaran film berlangsung selama 90 menit, namun bila diputar di Rumah Keong TMII nanti hanya akan diputar selama 50 menit saja.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Analisa Ulang

Makanya, tim film berjibaku kembali untuk menganalisa dan melakukan pemotongan tanpa mengurangi esensi dari film tersebut.

"Kita perhatikan lagi dari awal, plotnya juga, sampai kita potong tanpa mengurangi alur dari cerita," tutur Ari.

Sehingga, Ari melanjutkan, anak sekolah yang baru menonton film tersebut bisa mengetahui secara utuh alurnya.

 

 

3 dari 3 halaman

Dibuat Berseri

Film yang sempat membuat heboh di 2015 ini ternyata bakal dibuat berseri. "Rencananya demikian, setelah sukses di sinema, kemudian ke TMII, ke depannya kita akan buat series," ujar Aryanto.

Namun, dia juga harus memikirkan budget pembuatan series. Sebab, per-episode itu bila di Indonesia dihargai 600 US Dollar atau sekitar Rp 8 juta.

Hal tersebut tidak sebanding dengan biaya sekali produksi yang mencapai sekitar Rp 50 juta. Makanya, itu akan menjadi wacana ke depan setelah beberapa proyek Amikom dan MSV Studio berikutnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini