Sukses

Konser Judas Priest Jadi Ajang Nostalgia dan Reuni Keluarga

Konser Judas Priest jadi perekat persaudaran dan persahabatan.

Liputan6.com, Jakarta - Konser Judas Priest di Ecopark Ancol, Jumat (7/12/2018) malam tertanya tak hanya jadi media pelepas kerinduan kepada band legendaris asal Inggris itu. Banyak metalhead yang datang menjadikan konser yang dipromotori Rajawali Indonesia Communication ini sebagai ajang reuni dengan sahabat-sahabat lama.

"Asyik, ketemu temen-temen lama yang sejiwa sekaligus menikmati musik-musik dari Judas Priest. Ini grup legend," ujar Indra Go Ape, seorang metalhead asal Jakarta.

Sejak sore, sebelum gate venue dibuka pukul 17.00 WIB, memang terlihat para metalhead saling menebar senyum kegembiraan, tertawa bersama, bahkan berpelukan, ketika berjumpa dengan sahabat lama mereka.

Iskandar pun begitu, dia juga menjadikan konser Judas Priest ini sebagai ajang reuni. Bedanya, di Ecopark Ancol, dia bereuni dengan keluarga, para sepupunya.

Tak heran, pria paruh baya ini pun rela jauh-jauh datang dari Yogyakarta. Berempat, bersama Sofyar dan Dedi (Jakarta) serta Belly (Surabaya) mereka menikmati betul setiap detik dengan iringan "Painkiller", "Turbo Lover", "Breaking the Law" dan hits-hits Judas Priest lainnya. Mereka larut dalam rasa kebersamaan persaudaraan dalam alunan musik keras Judas Priest.

"Kami sejak muda memang sejiwa, rock n roll. Kami memiliki selera yang sama soal musik," ujar Iskandar. "Sudah sejak muda kami bersama-sama selalu menikmati musik rock. Kebetulan Judas Priest ini sangat terkenal di era kami, 1980-an."

 

2 dari 3 halaman

Rock n Roll Bareng

Sofyar, sepupu Iskandar pun menimpali. "Kami memang sering menjadikan konser rock sebagai reuni keluarga," ujar kakak dari Dedi ini. "Sebelumnya, kami juga 'bereuni' di konser Europe, Megadeth, dan Guns N' Roses..ha,ha,ha..."

Bahkan, kata Dedi, seharusnya ada satu orang lagi sepupu mereka, yang kerap berrocknroll bareng. "Dia di Batam, sedang ada pekerjaan jadi tidak bisa bergabung," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Nostalgia SMP

Sementara itu Eko A Cahyanto menyebut, konser di Ecopark ini adalah untuk bernostagia dengan lagu-lagu Judas Priest. Maklum, grup asal Inggris ini sudah dikenalnya sejak duduk di bangku SMP.

"Pertama kali dengar album Ram It Down, tahun 1988. Lagu favorit saya di album itu, Heavy Metal dan Jhonny B Good," ujar Eko, yang saat ini berkarier di kantor Pegadaian.

Dan, meski dua lagu favoritnya itu tak dibawakan Judas Priest, Eko tak merasa kecewa. Sebab, dia sudah merasa terhibur dengan penampilan memikat dari Rob Halford dan kawan-kawan.

"Lagu penutupnya juga pas banget, Livin After Midnight. Saya dan kawan-kawan sangat menikmati konser Judas Priest ini," ujar Eko, yang datang bersama kawan-kawannya dari komunitas Glam Rock Community Indonesia.