Liputan6.com, Jakarta - Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, nampaknya ungkapan tersebut layak disematkan pada Tara Adia.
Gadis berusia 24 tahun ini adalah sulung dari penyanyi keroncong kenamaan tanah air, Indra Utami Tamsir. Kepiawaian dan bakatnya dalam bermusik, mencipta lagu dan bernyanyi sudah terlihat sejak Tara masih kecil.
Sebelum akhirnya meluncurkan album perdana, Tara sendiri sempat merilis single berjudul Cinta Sementara (2014) dan Yang Terdalam (2015).
Advertisement
Lalu bulan Januari 2018 lalu, Tara juga sempat merilis single lainnya berjudul "Bahagia Menjadi Satu" sebagai bukti eksistensinya sebagai seorang penyanyi.
Baca Juga
Â
Pencarian Jati Diri
Ditemui media saat saat peluncuran albumnya di kawasan  Cipete, Jakarta Selatan, Tara berkisah soal debut albumnya yang bertajuk self-titled yang merupakan gambaran dari proses pencarian jati dirinya dalam bermusik selama ini.
“Ini bisa dibilang album pencarian jati diri. Karena setiap lagu punya nuansanya beda-beda. Jadi siapapun yang sudah mendengarkan album ini ketika bertemu dengan Tara pasti akan bisa merasakan pribadinya Tara, cerianya Tara, galaunya, Tara, sedihnya Tara semua ada di album ini juga," kata Tara.
Â
Advertisement
9 Lagu
Sulung dari tiga bersaudara ini akhirnya merilis album perdananya. Ada 9 lagu dalam albumnya tersebut diantaranya adalah "Bahagia Menjadi Satu", "Ingin Bersama", "Rindu Selamanya", "Rasa yang Terpendam", "Inikah Bahagia", "Mencintaimu Adalah Anugerah", "Kehadiranmu feat BID", "Karena Dia", "Menemukanmu".Â
Tara bahkan dengan berani mencampuradukan beragam genre berbeda di dalam albumnya tersebut.
“Ada 9 lagu berkisah soal cinta, cinta yang baru, cinta dari jauh, ada sedihnya juga. Jadi 80%  isinya pengalaman pribadi aku, sisanya cerita cinta teman-teman. 9 lagu itu adalah rangkaian pengalaman kisahku dan teman-teman aku," dia menguraikan.
Â