Liputan6.com, Jakarta - Bencana tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018) lalu rupanya nyaris menimpa Izty Nathalia dan rekan-rekannya. Pada akhir pekan lalu, mereka rupanya sedang liburan ke pulau Pahawang, Lampung Selatan.
Ketika bermalam di pulau itu, Izty Nathalia merasakan bakal ada kejadian tak terduga. Namun, ia memilih menghiraukan pikiran itu, karena dirinya sedang bermalam di penginapan yang dekat dengan pemukiman warga.
Advertisement
Baca Juga
Namun, seperti disampaikannya dalam keterangan tertulis, perasaan dan pikiran Izty Nathalia rupanya merupakan pertanda. Tak lama setelah itu, terjadilah bencana tsunami yang menggemparkan warga pulau Pahawang.
Air laut sudah masuk ke pemukiman warga dan hujan deras disertai kilat di langit membuat Izty Nathalia dan kerabatnya, Robby, Opik, dan Tika, bergegas menuju ke bukit yang lebih tinggi. Mereka berlarian sambil diselimuti perasaan takut.
Ketakutan
Pada malam yang menegangkan itu, listrik sempat padam, angin berhembus kencang, serta hujan deras dan suara petir menggelegar. Membuat Izty dan teman-temannya semakin ketakutan.
Sesampainya di bukit, Izty dan teman-temannya berteduh di masjid dengan beberapa warga selama 4 jam setelah mendengar himbauan ketua RT. Mereka lalu turun kembali ke villa yang disewa Izty dan teman-temannya.
Advertisement
Kenangan Tak Terlupakan
Setelah hujan mulai reda, para warga sudah mulai tenang. Esok harinya, Minggu (23/12/2018), Izty dan teman-teman bergegas kembali ke daratan Lampung Selatan dengan naik perahu kayu. Dikarenakan, kapal yang mengantarnya belom beroperasi.
Rasa ketakutan Izty membuat suasana liburan di pulau itu berubah menjadi tegang dan menimbulkan kenangan yang tak terlupakan. Sesampainya di dermaga, Izty bersama teman-temannya merasa lega dan bersyukur. Mereka diberi keselamatan dari tsunami. Di dalam pikiran Izty kala itu adalah terseret air laut seperti kejadian tsunami di Aceh.