Sukses

Lisa BLACKPINK Jadi Korban Rasis Netizen Korea, Tagar #RespectLisa Jadi Trending di Dunia

Lisa BLACKPINK menjadi korban bully-an warga Korea lantaran latar belakangnya yang merupakan orang Thailand.

Liputan6.com, Jakarta Baru beberapa jam yang lalu seperti Liputan6.com himpun dari berbagai sumber Senin (7/1/2019), para penggemar Lisa BLACKPINK membuat gerakan tagar Respect Lisa. Rupanya hal itu dilakukan lantaran Lisa mendapat kecaman tanpa henti dari fans K-Pop maupun netizen lokal Korea.

Lisa BLACKPINK menjadi korban bully-an warga Korea lantaran latar belakangnya yang merupakan orang Thailand. Dan tentu saja ia menjadi orang non Korea yang tergabung dalam girlband Korea.

Debut Lisa BLACKPINK ke dalam YG Entertainment sendiri dimulai saat ia memenangkan audisi dalam kompetisi agensi tersebut yang diadakan pada tahun 2010 silam. Menduduki peringkat pertama dalam lomba tersebut, pemilik nama asli Lisa Lalisa Manobal ini ditawari untuk menjadi trainee YG Entertainment dan menjalani latihan formalnya selama lima tahun dari tahun 2011.

Memulai kariernya sebagai seorang musisi YG Entertainment di tahun 2016, Lisa BLACKPINK adalah orang non Korea pertama yang menjadi musisi resmi di dalam label tersebut, meskipun secara berkelompok ia tergabung ke dalam BLACKPINK.

Rupanya hal ini turut memicu kemarahan dari beberapa netizen Korea yang memiliki ideologi bahwa semua idol yang tergabung dalam girlband populer di Korea mesti terlahir, besar, dan berkebangsaan Korea, bukan ras lain. Tidak heran, cara pandang ini menggerakkan orang-orang tersebut untuk melecehkan Lisa BLACKPINK di media sosial.

Tidak tinggal diam, para fans Lisa BLACPINK maupun fans K-Pop lainnya yang tentu saja menentang sikap yang rasis ini dengan menggalang tagar #RespectLisa, yang berisikan dukungan-dukungan terhadap Lisa sebagai gadis yang pantas menjadi idola dan mengecam rasisme para netizen Korea tersebut.

Untungnya, tak lama dukungan yang turun kepada Lisa pun semakin menggunung di media sosial, terutama Twitter yang berpuncak pada tagar #RespectLisa mendaki tangga trending skala dunia.

2 dari 3 halaman

Pernah Dapat Ancaman dari Haters

Lisa BLACKPINK ternyata mengalami kejadian tak menyenangkan. Idol asal Thailand ini mendapatkan ancaman pembunuhan di media sosial di bulan Juli 2018 lalu.

Laman KBUZZ mewartakan, baru-baru ini, ancaman itu disebar oleh beberapa orang yang tak menyukainya atau haters. Lisa BLACKPINK diancam dibunuh ketika melakukan kegiatan solo.

Beberapa akun Instagram yang merupakan haters Lisa memberikan pesan dengan kalimat profokatif. Mereka juga mengunggah foto senjata tajam dan personel BLACKPINK. Salah satunya, pengguna dengan nama Kwan. Ia menyebutkan akan menembak Lisa atau menusuknya dengan pisau.

"Hai, ini Kwan, aku akan menusuk atau menembak Lisa dari BLACKPINK. Itu akan terjadi dalam waktu dekat," tulisnya.

Ada juga pengguna lain yang telah meng-edit foto Lisa dengan gambar mengerikan. Ia juga menyebutkan, dirinya terobsesi segera melenyapkan Lisa.

"Lisa, kau punya style yang keren. Tapi kau akan kehilangannya. Dan, kau juga akan kehilangan nyawamu. Selamat tinggal. Aku akan melakukannya dalam waktu dekat," sebut akun dengan nama lisa_nonono.

Penggemar khawatir dengan haters yang mengancam Lisa. Mereka berharap YG Entertainmant, agensi yang mengasuh Lisa, memberikan perlindungan tambahan untuk sang idola.

"Duh, semoga saja YG Entertainment segera bertindak. Ancaman untuk Lisa tidak masuk akal," tulis seorang pengguna.

3 dari 3 halaman

Saat Tak Berada di Atas Panggung

Lisa BLACKPINK kini tengah menjadi perbincangan hangat di sejumlah media. Pasalnya, cewek asal Thailand ini menjadi korban rasis yang dilakukan oleh netizen Korea. Lisa BLACKPINK menjadi korban bully-an warga Korea lantaran latar belakangnya yang merupakan orang Thailand. Dan tentu saja ia menjadi orang non Korea yang tergabung dalam girlband Korea.

Memulai karirnya sebagai seorang musisi YG Entertainment di tahun 2016, Lisa BLACKPINK adalah orang non Korea pertama yang menjadi musisi resmi di dalam label tersebut, meskipun secara berkelompok ia tergabung ke dalam BLACKPINK.

Kontan, hal ini juga memicu kemarahan dari beberapa netizen Korea yang memiliki ideologi bahwa semua idol yang tergabung dalam girlband populer di Korea mesti terlahir, besar, dan berkebangsaan Korea, bukan ras lain.

Tidak tinggal diam, para fans Lisa BLACPINK maupun fans K-Pop lainnya yang tentu saja menentang sikap yang rasis ini dengan menggalang tagar #RespectLisa, yang berisikan dukungan-dukungan terhadap Lisa sebagai gadis yang pantas menjadi idola dan mengecam rasisme para netizen Korea tersebut.

Tidak lama, dukungan yang turun kepada Lisa pun semakin menggunung di media sosial, terutama Twitter yang berpuncak pada tagar #RespectLisa mendaki tangga trending skala dunia.

Nah di balik kasus tersebut, Lisa memang pantas jika dijadikan seorang idol. Selain jago ngerap, Lisa juga memiliki gerakan dance yang dinilai para penggemar tak kalah bagus. Tak semata soal gerakan dance dan lagu-lagu dengan beat menghentak, Lisa juga sering kali menarik perhatian publik lewat gaya berbusananya.

Di atas panggung, perempuan asal Thailand itu memiliki vibe yang begitu intens dan energik. Namun, saat kamera dimatikan, Lisa juga bisa memperlihatkan sisi manis nan feminin lewat busana yang dikenakan.

Dilansir dari soompi.com, Senin (7/1/2019), gaya busana Lisa BLACKPINK sehari-hari lebih santai, namun tidak melepaskan kesan edgy dengan kombinasi busana yang sepertinya hanya cocok dikenakan dara 21 tahun tersebut.

Gaun vintage motif polkadot berwarna merah yang dikombinasikan dengan boots hitam jadi salah satu contohnya. Ia pun sempat terlihat mengenakan turtleneck shirt berwarna pink pastel yang membuat tampilannya begitu manis.

Lisa BLACKPINK pun sempat menyebut, pilihan busana sehari-harinya sangat tergantung pada mood. Ia ingin menunjukkan kepribadian lewat apa yang dikenakan dan Lisa memang benar-benar nyaman memakai busana tersebut.

Selaras dengan kepribadiannya yang sangat energik di atas panggung, dalam outfit sehari-hari, Lisa BLACKPINK juga merefleksikan kesan muda dengan banyak bereksperimen dengan gaya berpakaian, namun tak meninggalkan kesan feminin nan edgy.

Video Terkini