Liputan6.com, Los Angeles - Film Glass yang baru saja tayang di seluruh dunia termasuk Indonesia, menduduki peringkat pertama di Box Office AS. Glass yang disutradarai M. Night Shyamalan, sukses meraup US$40,6 juta (sekitar Rp 577 miliar) pada akhir pekan lalu sejak penayangan perdana di AS.
Universal Pictures memperkirakan Glass akan mampu mencetak hingga US$47 juta hingga akhir pekan depan selama liburan. Beberapa industri malah meramalkan film ini akan melesat sampai US$75 juta selama empat hari liburan.
Advertisement
Baca Juga
Glass adalah trilogi terakhir karya Shyamalan yang dimulai pada 2000, dimulai dengan Unbreakable dan disusul Split (2017).
Time pada Minggu (20/1/2019), mengutip laman Rotten Tomatoes yang merating film Shyamalan itu sebagai film yang "segar".
Kurang dari Harapan
Film Glass disebut Time makin menegaskan gaya Shyamalan, pembuat film Sixth Sense yang identik dengan thriller supernatural dan plot twist yang tidak terduga.
Split yang jauh melampaui harapan dengan pembukaan US$40 juta dan US$278,5 juta pada pemutaran di seluruh dunia, mengisyaratkan kembalinya Shyamalan sebagai kekuatan box-office. Sekarang, ia bekerja sama dengan pabrik horor Blumhouse Productions. Shyamalan sendiri memasang anggaran film sekitar US$20 juta.
Jim Orr, presiden distribusi domestik untuk Universal, mengatakan bahwa Glass kurang dari harapan studio. Orr mengakui bahwa ulasan yang lebih baik mungkin bisa menggiring lebih banyak penonton dan bahwa badai musim dingin di Midwest dan Timur Laut mungkin mengurangi jumlah penonton.
Advertisement
Senang dengan Hasilnya
Namun, ia mengatakan Universal sangat senang dengan hasilnya. Total empat hari peringkat Glass sebagai pembukaan akhir pekan MLK terbaik ketiga yang pernah ada, dikalahkan American Sniper (US$107,2 juta) dan Ride Along (US$48,6 juta). Glass juga meraup US$48,5 juta di luar negeri, ketika Disney memiliki hak distribusi.
"Ini masuk pada atau di atas ekspektasi industri yang wajar," kata Orr.
Film top minggu lalu, The Upside karya Kevin Hart, berhasil meraup US$15,7 juta pada akhir pekan kedua saat peluncuran. Itu membuktikan bahwa gagalnya Hart jadi host Oscar karena tweet homofobik masa lalu, tidak merusak daya tarik box office-nya.
(Antaranews.com)