Liputan6.com, Jakarta Makin seru sinetron Calon Presiden. Fahri prihatin melihat keadaan orang tuanya, Toip dan Jubaedah yang terus meratapi uang Rp 15 miliar yang dibawa lari Malika. Fahri bilang untung tidak jadi tunangan sama Ranti, anaknya bu Malika. Kalau itu terjadi mungkin tertipu nya lebih parah dari ini. Toip tetep aja kesal dinasehati sama Fahri.
Bunaya senang sekali hari libur bisa gendong Fatih si calon presiden. Tapi dia harus berebut dulu dengan orang tuanya, Pak Nasir dan Bu Alfiah. Fatih sudah menjadi idola dirumah. Tapi kemudian datang Fahri. Bunaya kaget sekaligus senang melihat Fahri.
Fahri menjelaskan kenapa tidak mengabari dan memberi tahu nomor baru ke Naya. Karena Fahri takut Naya jadi terus terus bohong jika nanti ditanya orang tua Fahri.
Advertisement
Baca Juga
Calon Presiden episode ini juga menceritakan Naya dalam hati sedih mengingat perlakuan orang tua Fahri yang menuduh Naya menyembunyikan info tentang Fahri ada dimana. Fahri pun ngajak Naya jalan. Namun Naya masih ragu.
Dan, selanjutnya di Calon Presiden.
Salah Paham
Akhirya Naya mau jalan sama Fahri. Dan, Fahri pun senang, dia terus mencairkan suasana agar Naya nyaman. Fahri ingin bercerita kepada Naya tentang menghilangnya dia selama seminggu. Tapi Fahri harap Naya tidak salah paham dan marah sama dia.
Sementara itu Toip dan Jubaedah masih meratapi hilangnya uang mereka. Di saat itu juga datang Kong Basir marah-marah.
Kong Basir ngamuk karena tanah yang dijual Toip itu ada hak sodara-sodara nya yang lain bahkan anak yatim dan yang sudah meninggal. Kong Basir pun akan menyita rumah Toip sebagai gantinya.
Advertisement