Liputan6.com, Jakarta Film Doea Tanda Cinta meramaikan perfilman layar lebar Indonesia pada tahun 2015 lalu. Film yang dibintangi Tika Bravani ini merupakan hasil garapan sutradara Rick Soerafani dan Alfani Wiryawan selaku produser. Film produksi Cinema Delapan dan Benoa ini menyajikan kisah kehidupan siswa selama mengikuti pendidikan di Akademi Militer (Akmil), di Magelang, Jawa Tengah.
Baca Juga
Advertisement
Doea Tanda Cinta adalah sebuah film drama Indonesia yang mengisahkan tentang kisah cinta dan transformasi dari dua orang pemuda dengan karakter bandel, nakal, pemalas dan suka berkelahi yaitu Bagus dan Mahesa yang berubah menjadi perwira muda berprestasi. Pemeran utamanya: Tika Bravani dan Fedi Nuril
Dengan berlatar belakang kehidupan militer, film ini digarap bekerja sama antara Induk Koperasi TNI Angkatan Udara (INKOPAD) dengan Benoa dan Cinema Delapan. Tak hanya mengisahkan dunia kemiliteran terdapat pula sentuhan kisah drama di dalam film ini yang membuatnya semakin menarik.
Kehidupan Taruna di Akmil
Film ini bercerita tentang dua laki-laki muda, Bagus dan Mahesa. Bagus adalah seorang anak dari keluarga biasa yang tinggal di kampung. Sedangkan Mahesa adalah anak tunggal dari petinggi angkatan bersenjata. Bagus dan Mahesa yang dipertemukan di Akademi Militer menjadi sahabat dan jatuh cinta pada gadis yang sama bernama Laras yang diperankan oleh Tika Bravani.
Karakter Bagus diperankan oleh Fedi Nuril, dan Mahesa diperankan oleh Rendy Kjaernett. Dengan akting yang memukau, keduanya sukses membawakan karakternya masing-masing.
Film ini menyuguhkan adegan-adegan actio ala militer, termasyk juga memasukkan unsur drama soal cinta.
Menurut sang produser, Alfani Wiryawan, tim produksi melakukan riset mendalam. Mereka melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak untuk mendapatkan informasi terkait kehidupan dan kegiatan di Akmil, termasuk dengan para petinggi di tubuh Angkatan Darat (AD).
Selain mengangkat kegiatan para siswa Akademi Militer, film ini juga mengangkat sisi lain mereka. Misalnya tentang kehidupan asmara dan persahabatan mereka yang terbangun selama mengecap pendidikan.
Penonton bisa melihat kekompakan dan kerjasama dalam dunia militer adalah yang utama. Kalau yang satu membuat masalah maka yang lain akan kena getahnya. Tak hanya diperkaya dengan gambaran kehidupan para taruna akademi militer, Doea Tanda Cinta juga sarat adegan baku tembak yang dikemas dengan angle-angle yang apik dan cukup membuat adrenalin terpacu.
Advertisement
Paket Komplit
Banyak kisah seru yang tersaji dalam film berlatar belakang militer ini. Salah satu tokoh utama dari Doea Tanda Cinta, Fedi Nuril mengatakan film ini merupakan sebuah tontonan yang komplit.
"Pertama, sebagai sebuah film ini formulanya lengkap ya. Ada drama, komedi, dan action. Kalau mau cari hiburan ini dapat banget. Kalau dari love storynya ini beda banget dari sudut pandang tentara. Dari actionnya juga dari sudut pandang tentara," ujar Fedi Nuril saat ditemui di Epicentrum, Jakarta Selatan, Rabu (20/5/2019)
Ia menambahkan bahwa film Doea Tanda Cinta adalah film militer yang modern dengan senjata canggih yang Indonesia punya.
Tak hanya Fedi Nuril, pemeran Mahesa, Rendy Kjaernett juga memberikan apresisasi terhadap film Doea Tanda Cinta. Pasalnya ia langsung melakoni adegan – adegan perang melawan musuh.
"Saya bangga dengan TNI. Mereka dedikasinya tinggi. Kontribusi mereka untuk negara tuh besar banget. Mereka bisa cedera atau bahkan meninggal saat latihan. Itu sebuah pengabdian untuk negara. Semoga nanti pas masyarakat nonton pesannya akan sampai terutama untuk anak muda," tandas Rendy Kjaernett.
Demi melakoni perannya, ternyata Rendy sempat melakukan riset terlebih dahulu tentang kehidupan seorang taruna.
"Paling ngobrol sama taruna tapi gak banyak. Jadi kami tuh ngobrol sama pembinanya nanya-nanya. Banyak persepsi saya yang salah, ternyata taruna tuh bisa galau. Mereka juga bisa nangis karena wanita," tukas Rendy , beberapa waktu lalu.
Pengabdian Negara, Persahabatan dan Cinta
Film ini menyoroti kisah dua orang sahabat yang memiliki latar belakang keluarga yang berbeda. Bagus dan Mahesa menjadi sahabat selama menjalani akademi militer. Mereka pun jatuh cinta pada gadis yang sama yakni Laras.
Mahesa telah dulu menyatakan cintanya namun ditolak sevcara halus oleh Laras. Bagus yang mengetahui hal itu memilih mundur dan menyimpan rasa cintanya pada Laras.
Setelah lulus dari akademi militer, Bagus dan Mahesa diberi tugas membantu Satuan Kopassus untuk membebaskan sandera. Namun mandat tersebut menggugurkan Mahesa saat menjalankan tugasnya.
Laras akhirnya menyatakan perasaannya kepada Bagus yang ternyata telah lama mencintainya dalam diam, begitupula dengan Bagus.
Advertisement
Pesan Mendalam
Film Doea Tanda Cinta yang berdurasi sekitar 95 menit ini bukan hanya membawa sebuah tontonan seru saja. Film ini juga mempunyai nilai-nilai lebih tersendiri yang tersirat dalam filmnya. Hal tersebut adalah sikap sikap nasionalisme, patriotism dan tidak pernah menyerah yang kental terasa dalam film arahan Rick Soerafani ini.
"Melalui film ini saya ingin memotivasi anak-anak muda Indonesia agar lebih peduli dan cinta Tanah Air, serta memiliki jiwa membela Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Rick.
Reporter: Loudia Mahartika