Liputan6.com, Jakarta - Marini Zumarnis harus kehilangan ibunda tercinta untuk selama-lamanya, Fatmawati binti Patanduk yang mengembuskan napas terakhir, Jumat (8/2/2019), di RSPAD Gatot Subroto.
Marini Zumarnis menuturkan bahwa sebelum meninggal dunia, ibunya kerap keluar masuk rumah sakit. Sebab, sudah tujuh tahun lamanya ibunda Marini Zumarnis menderita penyakit stroke.
Advertisement
Baca Juga
"Ibu saya sakit selama tujuh tahun stroke, sakit keluar masuk rumah sakit, tapi belakangan hari ini sehat jadi ke rumah sakit kalau misalkan lagi ada albuminnya turun," kata Marini Zumarnis ditemui usai pemakaman di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat (8/2/2019).
Sebelum mengalami stroke, ibunda Marini Zumarnis sempat mengidap penyakit aneurisma. Penyakit tersebut merupakan bawaan lahir ibunya yang secara mendadak bisa memecahkan pembuluh darah dalam tubuhnya.
Sempat Operasi Besar
"Ibu saya kena aneurisma, itu bawaan kecil, kelenjar-kelenjar di bawah otak yang bisa pecah kapanpun," kata Marini Zumarnis.
"Ibu saya kan kena aneurisma kan tujuh tahun yang lalu sudah sempat operasi besar, cek otak juga, di-coil otaknya," sambung Marini Zumarnis.
Advertisement
Bertahan Selama 7 Tahun
Saat pertama kali penyakit itu membuat sang ibunda tak sadarkan diri, dokter sempat memprediksi ibunda Marini Zumarnis tidak akan bertahan lama. Namun Tuhan berkata lain. Ibunya bisa hidup selama tujuh tahun semenjak penyakit itu menggerogoti tubuhnya.
"Kalau kata dokter, ibu saya sampai tujuh tahun itu sangat langka. Jadi biasanya kalau punya penyakit itu satu jam atau dua jam hidup, tapi Alhamdulillah kami dikasih kesempatan sama Allah untuk merawat ibu selama tujuh tahun," kata Marini Zumarnis.