Kim Jong Kook Ingin ke Indonesia Lagi untuk Gelar Show

[Bintang] Kim Jong Kook — Kim Jong Kook menderita penyakit asam urat akibat terlalu banyak mengkonsumsi makanan mengandung protein. Diakuinya, penyakit ini telah diderita Kim selama dua tahun belakangan ini. (Instagram/kim_jong_kook)

Liputan6.com, Jakarta - Kim Jong Kook, salah satu artis Korea Selatan, saat ini sedang terlibat dalam variety show terbaru, No Sleep No FOMO. Dalam acara tersebut, ia akan terlihat melakukan tantangan di Hong Kong tanpa tidur dan tanpa gadget.

Melihat ke belakang, Kim Jong Kook sudah beberapa kali menginjakkan kakinya ke Indonesia. Banyak pengalaman tak terlupakan selama ia berkunjung ke Tanah Air. Maka tak heran bila hingga kini Kim Jong Kook masih rindu dengan Indonesia.

"Aku ingin ke sana lagi dengan Running Man dan acara lain. Bali juga tempat terindah ketiga," terang Kim Jong Kook kepada wartawan dalam peluncuran No Sleep No FOMO di Zouk Clarke Quay, River Valley, Singapura, Rabu (20/3/2019).

Selain itu, Kim Jong Kook juga berjanji akan menggelar sebuah pertunjukan di Indonesia pada masa mendatang. Meskipun, ia tak memberi tahu secara rinci pertunjukan seperti apa yang ingin digelarnya.

2 dari 3 halaman

Pengalaman Baru

"Suatu hari aku ingin ke sana menggelar show serta mendapat pengalaman lagi dengan Indonesia," ia mengutarakan.

Kim Jong Kook yang memiliki passion di dunia bernyanyi, tak lupa memberi gambaran dirinya yang berbanding terbalik 180 derajat dari aksinya di Running Man.

"Biasanya aku terlihat hebat dalam segala hal. Tapi kali ini aku terlihat bodoh selama acara (No Sleep No FOMO). Kalian akan tahu kekurangan-kekuranganku. Acara ini sangat patut ditonton," Kim Jong Kook menyampaikan.

3 dari 3 halaman

No Sleep No Fomo

No Sleep No FOMO dipastikan bakal tayang di Viu sejak 22 Maret 2019. Terdapat 10 artis dari berbagai negara di Asia yang terlibat acara ini: Singapura, Filipina, Hongkong, Thailand dan Korea Selatan.

Dalam No Sleep No FOMO, para selebriti ini ditantang untuk tidak tidur selama 60 jam. Selama itu pula, mereka harus melakukan tantangan lain di negara tertentu tanpa harus bersentuhan dengan arus informasi dan media sosial.