Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu Tsania Marwa menyambangi kediaman Atalarik Syach di Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Kedatangannya tentu untuk melepas rindu dengan dua buah hatinya, Syarif Muhammad Fajri dan Aisyah Shabira.
Awalnya pertemuan ibu dan anak itu memang berlangsung penuh kehangatan, hingga pada akhirnya Atalarik Syach melayangkan sindiran demi sindiran. Pertemuan itu pun berbuntut pada pertengkaran dan kekerasan fisik.
Baca Juga
Pengacara Atalarik Syach, Junaedi, mencoba melihat kasus ini secara netral. Jika kedua belah pihak bisa bersikap lebih dewasa, mungkin pertengkaran pada hari itu tak akan pernah terjadi.
Advertisement
"Saat Marwa hadir ke rumah pada Sabtu, saya juga menilai itu suatu hal yang bagus. Marwa dengan semangat seorang ibu datang seorang diri, yang saya sesalkan adalah ending-nya kenapa harus begitu," ucap Junaedi di Pengadilan Agama Cibinong, Bogor, Rabu (27/3/209).
"Saya tidak melihat salah siapa. Mungkin hari ini sampai seterusnya bisa ada pertemuan rutin kalau tidak ada percekcokan hari itu, saya tidak melihat siapa yang salah dan benar," sambungnya.
Untuk saat ini, Atalarik Syach sendiri lebih mengedepankan hak anak-anaknya. Yakni, bagaimana agar Syarif Muhammad Fajri dan Aisyah Shabira hidup dengan baik di mana pun mereka berada.
"Enggak masalah di mana anak itu, yang penting bagi Atalarik adalah kepentingan anak, yang terbaik buat anak. Maka dalam pemikiran ini, saya dan Atalarik sama, bahwa yang penting adalah hak anak, anak dulu yang dikedepankan," terang Junaedi.
Â
Â
Tak Hadir
Sidang kedua perebutan hak asuh anak antara Tsania Marwa melawan Atalarik Syach kembali digelar di Pengadilan Agama Cibinong, Bogor, Rabu (27/3/2019). Sidang kali ini masih beragendakan mediasi.
Sayangnya, untuk kedua kalinya Atalarik Syach tak menghadiri persidangan dan hanya diwakili kuasa hukum. Karena itu, mediasi akan dilakukan di luar jadwal sidang reguler dengan tanggal yang telah ditetapkan pengadilan.
Advertisement