Liputan6.com, Jakarta - Solois Kavenda memberikan gebrakan baru di dunia musik Indonesia. Menggandeng Anda Perdana eks Matajiwa dan Bunga, Kavenda mengawinkan musik popnya dengan rock alternatif khas Anda Perdana.
Pertikaian Kata ini merupakan buah dari kegelisahan hati Kavenda ketika mendengar cerita teman-temannya yang kehilangan hak-hak dari pekerjaan yang telah dilakukannya oleh beberapa pihak. Hal itu disampaikannya saat menggelar konferensi pers di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (29/3/2019).
"Ide awal dibuatnya lagu ini simple banget. Berawal dari keresahan hati saya ketika mendengar teman ada banyak hak yang belum dibayarkan dan dilunaskan oleh beberapa pihak. Kenapa manusia tidak bisa menghargai keringat orang yang bekerja dengan dia?” kata Kavenda.
Advertisement
Baca Juga
"Banyak sekali hak yang tertunda, bahkan dalam menagih hak, kita harus mengemis dulu,” lanjutnya.
Anda Perdana
Anda Perdana sendiri yang terlebih dahulu terjun di dunia musik Tanah Air, merespons positif ajakan kolaborasi dari Kavenda. Anda memang telah lama mengenal Kavenda dan mengetahui karakter solois tersebut.
"Gue bersyukur banget karena dia (sudah seperti) adik gue, dan gue udah tahu cukup lama hampir 10 tahun. Begitu gue dengar pertama kali lagunya dia berubah, karena memang gue suka dengan type lagu gini,” puji Anda Perdana.
Advertisement
Tepati Janji
Penggalan lirik “manis di depan busuk di belakang" di dalam lagu ini diharapkan dapat mengetuk pintu hati semua orang agar dapat menepati janji-janji yang diucapkan, dan dapat lebih menghargai sesama manusia.
"Di dalamnya terdapat pesan moral, saya ingin pesan ini bisa diterima oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu saya mengajak Bang Anda dengan genre alternatif rock, ada bluesnya, dan macam,” ungkap Kavenda.