Liputan6.com, Jakarta - Rangkaian Lensa Academy 2019 sukses digelar di kota ketiga, yakni Jakarta pada hari Minggu, 31 Maret 2019 di Dhonika Eatery, Cilandak, Jakarta Selatan. Pada workshop dan pencarian bakat bertema ‘Snackable Content’ ini, tiga content creator terbaik berhasil meraih kesempatan untuk terbang ke Vietnam.
Bila di dua kota sebelumnya, Lensa Academy membahas tema-tema seputar fotografi, yakni ‘Capture to Print’ dan ‘A to Z Digital Imaging’. Maka kali ini, Lensa Academy Jakarta mengulik tentang dunia sinematografi bersama TB Putera Adiperdana, seorang video content creator handal yang dijuluki Zack King-nya Indonesia. Selain itu, hadir pula Yusuf Adam, content creator yang sangat mahir di bidang video stop motion animation dan art installation yang juga turut memberikan materi kepada para peserta.
Selama satu hari penuh, puluhan peserta yang didominasi anak muda berdatangan sejak pagi hari untuk berbagi ilmu dan pengalaman dalam menghasilkan konten-konten yang kreatif. Pada workshop tersebut, TB Putera dan Yusuf Adam menekankan bahwa membuat konten tidaklah sesulit yang dibayangkan. Kuncinya adalah kreativitas dan konsistensi dalam berkarya.
Advertisement
"Kita harus memulai dari mindset yang sederhana. Daripada bikin konten yang serius tapi banyak orang yang tak paham dengan apa yang kita sajikan, apa salahnya membuat konten receh yang bisa dinikmati sama semua orang dan mudah dicerna," ujar TB Putera dalam keterangannya kepada wartawan, baru-baru ini.
Selain kreativitas dan konsistensi, TB Putera juga menjelaskan critical time pada sebuah konten. “Maksudnya begini, bagian awal adalah yang terpenting untuk membuat penonton penasaran. Karena kalau di 5 detik awal penonton sudah tidak interest maka tidak akan melanjutkannya,” dia menjelaskan.
Pria berkacamata ini juga menekankan, jangan pernah merasa rendah diri terhadap karya-karya yang dihasilkan. Karena, tantangan terbesar seorang content creator ialah mengubah rasa minder menjadi rasa percaya diri. Dan hal itu akan semakin jelas terlihat dalam karya yang dibuat.
“Kita harus terus berkarya tanpa ada batasan. Jadi enggak usah dinilai jelek bagusnya dulu, berkarya aja dulu nanti lama-lama kita akan mendapatkan style sendiri. Lalu kita akan mendapatkan audience apabila konsisten terhadap konten yang kita buat,” urai TB Putera.
Selain berbagi ilmu dan pengalaman, TB Putera dan Yusuf Adam menantang para peserta Lensa Academy Jakarta mengaplikasikan kemampuan yang mereka miliki dan membuat sebuah konten. Setiap peserta diberi waktu 20 menit untuk mengeksplorasi beragam properti yang disediakan, merekam hasil video, sekaligus editing.
Selesai sesi workshop, dua pemateri ini langsung menilai karya para peserta. Hasilnya, tiga peserta terpilih sebagai peserta terbaik karena berhasil mencerna materi dan berhasil menghasilkan konten dengan gayanya masing-masing. Tiga peserta itu ialah Muhammad Fawzy sebagai Juara 1, Indro Muktiono sebagai Juara 2, dan Bagus sebagai Juara 3.
Baca Juga
Apresiasi
TB Putera dan Yusuf Adam memberi apresiasi kepada para pemenang, terutama Muhammad Fawzi yang meraih juarai 1. “Kenapa kami pilih ini, karena dia menggabungkan stop motion ala Adam dan style saya juga. Menurut kita video ini niat dan propertinya banyak digunakan dan dia gabungkan,” kata TB Putera sambil menayangkan video pemenang di layar sisi panggung.
Sementara itu, Yusuf Adam berharap para pemenang tidak berpuas diri dengan keberhasilan ini, karena kompetisi yang lebih besar sudah menanti. “Semoga yang terpilih enggak stuck di sini aja karena ada kompetisi berikutnya yang levelnya lebih bisa dibilang sulit. Ya harapannya bisa improvisasi, lebih belajar lagi di rumah dan pada saat kompetisinya nanti,” sahut Adam.
Kompetisi lebih besar yang dimaksud ialah Lensa Project: Capture Vietnam yang akan diselenggarakan pada Desember mendatang. Perwakilan Lensa Academy, Sigit Diopsaputra menjelaskan bahwa Lensa Project: Capture Vietnam akan mengirimkan empat talenta terbaik di bidang videographer, fotografer, drone pilot dan vlogger. Empat orang ini akan diseleksi berdasarkan tiga peserta terbaik dari setiap kota pelaksanaan Lensa Academy.
“Para peserta terbaik dari lensa academy di 10 kota akan diseleksi kembali dan hasil seleksi tersebut akan diambil empat peserta terbaik untuk diberangkatkan ke Lensa Project: Capture Vietnam. Mereka semua ditantang untuk berkolaborasi membuat karya visual yang paling keren, untuk kemudian dipamerkan kepada publik di Tanah Air,” tutur Diop.
Advertisement
Memperebutkan
Dengan menjadi yang terbaik di Lensa Academy Jakarta, membuka kesempatan pagi ketiga peserta yaitu Muhammad Fawzy, Indro Muktiono, dan Bagus untuk memperebutkan tiket ke Vietnam. Untuk itu, ketiga pemenang akan semakin mengasah kemampuan demi bisa menyisihkan peserta terbaik dari kota lainnya.
“Pastinya peserta dari kota lain juga akan memberikan yang terbaik. Untuk itu saya akan memikirkan konsep yang lebih keren supaya bisa meraih tiket ke Vietnam,” tutur Fawzi. Hal senada juga diutarakan oleh Indro Muktiono. Dengan berbagi ilmu bersama praktisi yang selama ini sudah terkenal di dunia videografi seperti TB Putera dan Yusuf Adam melalui Lensa Academy, dia mendapat wawasan untuk menciptakan konten yang lebih kreatif lagi.
“Menurut saya, workshop seperti ini seperti benar-benar melihat apa sih yang dilakukan oleh para content creator di dapurnya mereka. Jadi kita bisa lebih ngulik sisi kreatif dengan ilmu baru ini. Ditambah ada kompetisinya juga, semakin membuat tertantang,” tandas Indro.
Lensa Academy 2019 akan melanjutkan rangkaiannya di 7 kota lain untuk mencari bakat pegiat seni audio dan visual berbasis lensa. Kota tersebut adalah Surabaya, Semarang, Purwokerto, Jember, Malang, Banjarmasin dan Pontianak.
Lensa Academy terbuka bagi siapa saja penggemar fotografi dan karya visual berbasis lensa. Untuk detail informasi lebih lanjut mengenai pelaksaan program Lensa Academy dan semua informasi yang berkaitan dengan dunia audio visual lainnya follow langsung Instagram @Lensacommunity.