Sukses

Teuku Wisnu Ungkap Kenakalan di Masa Lalu

Teuku Wisnu juga sempat menceritakan masa kecilnya saat tinggal di Aceh.

Liputan6.com, Jakarta - Teuku Wisnu menjadi salah satu aktor yang tengah mendalami ilmu agama alias berhijrah. Alhasil, suami Shireen Sungkar ini memilih untuk pensiun dari dunia akting, termasuk sinetron yang melambungkan namanya. Kegiatannya pun diisi dengan berbisnis, mengurus keluarga, serta tentunya menjalankan ibadah.

Pertanyaan yang masih terlintas di benak banyak orang adalah apa yang membuat Teuku Wisnu berubah pikiran untuk benar-benar hijrah. Bintang sinetron Cinta Fitri itu pun menceritakannya kepada Raffi Ahmad kala dirinya diundang untuk jadi bintang tamu di channel Youtube Rans Entertainment.

Tak cuma membahas seputar agama, Teuku Wisnu juga sempat menceritakan masa kecilnya saat tinggal di Aceh. Wisnu memang seorang artis yang lahir di Ibukota, Jakarta. Namun dahulu ia pernah menghabiskan masa kecilnya di Aceh, tepatnya Kabupaten Pidie. Bahkan, Wisnu juga pernah bermain di luar layaknya anak-anak pada umumnya.

"Aceh sebenarnya ya, gue tinggalnya bukan di ibukota, tapi di Kabupaten Pidi, dekat Pantai. Mungkin keseharian selain sekolah, main bola di pantai. Intinya waktu di sana lebih kayak anak-anak kampung. Kita mandi di pantai, terus ada jembatan yang ada sungainya, kita loncat. Waktu itu gadget juga belum terlalu ya," kenang Teuku Wisnu.

2 dari 3 halaman

Awal Mula Berhijrah

Cerita Wisnu tersebut lantas mengingatkan dirinya pada sebuah kenakalan yang pernah dilakukannya ketika masih kecil dahulu.

"Ini, ketapel pake lidi, bercanda sih. Jadi ada temen yang dikeker, kirain enggak kena, tapi nempel lidinya di sini (pelipis), anaknya nangis. Lalu dipanggil guru, minta maaf," sambung pria 34 tahun itu.

Lebih lanjut, Wisnu menceritakan awal mula dirinya memutuskan untuk hijrah. Poin pertama berhubungan dengan harta atau kemakmuran, di mana Wisnu merasa hampa ketika dirinya sudah mendapat semua yang diinginkan.

"Ada 2 poin (alasan hijrah). Yang pertama ketika dulu mindset-nya, akan bahagia ketika uangnya banyak. Kalau gue syuting sinetron, biasanya hari Minggu gue libur, tapi gue enggak, harus tetap cari duit dan dapat duit. Karena gue selalu berpikir, gue mau bahagia, berarti gue harus banyak uang. Tapi sampai di satu titik ketika gue dapat apa yang gue mau, kayak mobil, rumah, tanah dan lain-lain, gue ngerasain kok beda banget. Kok gue enggak ngerasain bahagia, kok perasaan gue hampa gitu. Itu poin pertama gue," kenang Wisnu.

3 dari 3 halaman

Mempercepat Keputusan Taubat

Sejak awal, Teuku Wisnu tahu jika suatu saat nanti ketika sudah tua, dirinya bakal taubat ke jalan yang benar. Namun pada akhirnya, ia memutuskan untuk mempercepat keputusannya karena beberapa alasan.

"Kedua, masalah kematian. Gue ada perasaan takut mati yang luar biasa. Banyak teman-teman gue di usia muda meninggal. Sampai gue punya pikiran bahwa sakit itu bukan tanpa mati, tua itu bukan tanda mati, kita bisa kapanpun mati. Kita enggak tahu ajal siapa duluan yang bakal dipanggil Allah. Karena ajal hanya Allah yang tahu. Pertanyaannya, siap enggak kita dipanggil di usia kita sekarang? Nah itu yang jadi titik gue bener-bener Bismillah, gue harus berubah sekarang," sambungnya.

Bicara mengenai kematian, Wisnu lantas memberikan sebuah pesan untuk Raffi dan semua orang yang menyaksikan.

"Setiap ada kesempatan untuk maksiat, selalu inget, gue lakuin maksiat ini gue langsung mati. Selalu inget itu, mudah-mudahan bisa mencegah kita maksiat itu," pungkas Wisnu.

Penulis: Guntur Merdekawan/Kapanlagi.com