Sukses

Kakak Jessica Iskandar Trauma dengan Rumah Sakit di Jakarta

Lantaran ayahnya empat kali gagal operasi ginjal, Erick Bana kakak Jessica Iskandar trauma dengan rumah sakit di Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Hardi Iskandar, ayah kandung Jessica Iskandar, mendapatkan penanganan kurang baik dari salah satu rumah sakit di Jakarta. Sudah empat kali ia menjalani operasi karena penyakit ginjal sampai menghabiskan setengah miliar rupiah. Namun kesehatan ayah Jessica Iskandar tak kunjung membaik.

Oleh karenanya, Jessica Iskandar dan keluarganya sepakat membawa ayahnya ke salah satu rumah sakit di Penang, Malaysia, untuk mendapatkan perawatan intensif. Ternyata baru beberapa hari mendapatkan perawatan di sana, kondisi kesehatan sang ayah berangsur membaik dan sudah bisa pulang ke rumah.

Erick Iskandar, kakak kandung Jessica Iskandar, mengakui bahwa penanganan rumah sakit di Jakarta tersebut membuatnya trauma.

"Iya, sangat-sangat trauma. Saya sampai masuk ke ruangan operasi, ngelihat papa saya di open surgery yang itu dibuka (pinggir perut) gede banget. Sampai endoskopi pun, batunya enggak bisa diambil. Terus di sini tuh banyak banget prosedurnya," jelas Erick ditemui di kawasan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2019).

2 dari 4 halaman

Saran Jessica Iskandar

Awalnya Jessica Iskandar sempat memberitahu kepada keluarga agar membawa sang ayah langsung ke rumah sakit di Penang, Malaysia.

Namun karena kondisinya tidak memungkinkan, Erick kekeh untuk merawat ayahnya di Jakarta. Ternyata bukannya membaik, kondisi ayahnya malah semakin memburuk usai operasi.

"Jadi memang sebenernya Jessica yang ngotot dari pertama ke Penang. Cuma memang saya bilang jangan, karena kondisinya itu papa saya enggak bisa jalan waktu di rumah sakit," ujar Erick.

"Memang kita ada rencana kemarin pakai jet dari Jakarta ke Penang. Jadi kondisinya tidur, pakai pesawat private jet. Karena kita sudah bingung mau ngapain, karena papanya juga sudah parah," lanjutnya.

3 dari 4 halaman

Sempat Pusing

Erick lantas menunggu keberangkatan sampai sang ayah bisa berjalan. Pasalnya, kondisi ayahnya sempat pusing saat duduk, sementara di pesawat pun ia harus duduk sekitar 2,5 jam.

"Jadi saya tunggulah sampai benar-benar pulih dikit, langsung saya bawa, saya sudah janji," ia  mengatakan.

Alhasil, hanya beberapa hari dirawat di rumah sakit Penang, kondisi ayahnya semakin membaik. Dari yang awalnya kesulitan berdiri dan berjalan, kini ia sudah bisa kembali melakukannya.

4 dari 4 halaman

Langsung Sehat

Erick juga mengaku menyesal karena tidak dari awal saja membawa ayahnya ke Penang untuk mendapatkan perawatan. Namun, ia beralasan sempat tak tega melihat sang ayah dipaksa berdiri dan berjalan.

"Posisinya papa saya enggak bisa jalan, sakit terus-terusan, terus berbaring saja di rumah sakit, lemas selemas-lemasnya," terangnya.

Setelah di Malaysia, Erick mengungkapkan ketakjubannya atas prosedur rumah sakit tersebut serta profesionalisme dokternya yang tak membuatnya harap-harap cemas.

"Saya datangi dia di Penang 3 hari segera. Memang ada dokter Penang itu pas datang, langsung prosedur malamnya, dan saya enggak nunggu-nunggu lagi. Dan dokter ini juga enggak tahu deh apa yang dia lakuin cuma tahu-tahu sehat," kata Erick.