Liputan6.com, Jakarta - Setiap 21 April, wanita Indonesia memperingati Hari Kartini. Ini menjadi semacam hari besar bagi kaum hawa. Dalam memperingati semangat Hari Kartini grup jazz NonaRia merilis sebuah single berjudul "Jadi Wanita".
Lagu tersebut dipersembahkan NonaRia untuk para wanita Indonesia di Hari Kartini ini, khususnya R.A Kartini yang telah memperjuangkan kesetaraan perempuan di Indonesia.
"Lirik dan lagu 'Jadi Wanita' ditulis oleh Nesia Ardi dan dipersembahkan untuk segenap perempuan Indonesia. Kami meluncurkan lagu ini bertepatan dengan perayaan Hari Kartini, dalam rangka memperingati jasa R.A Kartini yang memperjuangkan kesetaraan perempuan di Indonesia,” tulis NonaRia melalui keterangan resmi yang diterima Liputan6.com pada Minggu (20/4/2019).
Advertisement
Baca Juga
"Jadi Wanita" berkisah tentang betapa beruntungnya perempuan Indonesia yang hidup di masa kini, di mana perempuan memiliki kemerdekaan untuk bergaya dan bekerja sesuai dengan pilihan masing-masing.
Kontradiktif
Ada kesan kontradiktif dalam penggunaan terminologi wanita di lagu ini. Dalam etimologi Jawa, kata "Wanita" berasal dari frasa "Wani Ditata", yang berarti berani diatur ini, menggambarkan bahwa wanita selalu diatur dan tunduk pada pria.
Dalam berprofesi pun wanita tidak bisa sejajar dengan pria. Faktanya, banyak profesi pria yang bisa dilakukan wanita, terutama di masa kini.
"Zaman sekarang banyak lho profesi lelaki yang sudah dijalankan kaum wanita. Dalam keseharian, saya sering menjumpai bus Transjakarta dikemudikan wanita. Saya juga sering lihat satuan pengaman, polisi juga kaum wanita. Padahal zaman dahulu profesi-profesi lelaki kan," ujar Nesia.
Advertisement
Personel
Dalam "Jadi Wanita", NonaRia tetap mengangkat konsep musik yang sama, yakni musik Indonesia tahun 1950-an. Lagu ini dikomposisi dengan memadukan gaya Latin dan ragtime dalam tempo sedang.
NonaRia terdiri dari Nesia Ardi (Vocal & Snare), Yasintha Pattiasina (Violin, Backing Vokal) dan Nanin Wardhani (Piano, Akordeon dan Backing Vocal). NonaRia dibantu oleh Odi Purba (Contra Bass), Irlanto Pratama (Sound Engineer), dan direkam di Sax Studio-Dony Koeswinarno.