Sukses

Penulis Novel Game of Thrones Kecewa dengan Skenario Serial TV

Ada faktor lain yang menjadi pertimbangan pihak studio untuk membuat jalan cerita Game of Thrones lebih menarik.

Liputan6.com, Jakarta - Serial Game of Thrones Season 8 yang baru saja usai, tak hanya mengecewakan fans. Penulis novel aslinya yang berjudul A Song of Ice and Fire, George R.R. Martin, sama tak puasnya terhadap jalan cerita musim kedelapan. Ia mengungkapkannya melalui sebuah pernyataan.

"Serial ini tidak sepenuhnya tepat. Tapi kalau dibuat sesuai, pasti akan berjalan lima season lagi nantinya. Ini sangat rumit. Saya merasa sedih sebenarnya, saya harap kita masih punya beberapa season ke depan," ujar penulis Game of Thrones, George R.R. Martin, dilansir dari Fast Company.

Pernyataan George tersebut menimbulkan kesan bahwa spekulasi fans Game of Thrones di luar sana terbukti benar. Pasalnya, sebelum ini banyak yang menduga skenario yang ditulis oleh David Benioff, D. B. Weiss itu sudah melenceng jauh dari keinginan sang penulis novel.

"Terkadang pandangan kreatif mereka denganmu tidak selamanya cocok dan itu bisa menjadi konflik," lanjutnya lagi.

Meski bukunya diadaptasi ke sebuah serial, George R.R. Martin tidak bisa semena-mena bekerja sendiri mewujudkan fantasinya ke dalam layar kaca. Ada faktor pendukung lain yang menjadi pertimbangan pihak studio untuk membuat jalan cerita Game of Thrones lebih menarik.

2 dari 2 halaman

Faktor Lain

"Pihak studio memiliki beberapa hal tertentu yang tidak ada hubungannya dengan cerita tapi punya faktor lain. Seperti, 'Well, karakter ini punya Q Rating yang sangat tinggi, jadi mari kita buat dia melakukan banyak hal di film'," tegas George RR Martin.

Hingga saat ini, Martin sendiri masih menulis lima dari tujuh buku, serialnya bisa dibilang mendahului penulisan sang penulis. Jalan cerita yang terburu-buru serta kematian beberapa karakter yang dinilai absurd, ternyata juga membuat aktor pemeran tokoh Varys, Conleth Hill, mengungkapkan rasa kesalnya.

"Saya keberatan secara pribadi, bukan sebagai seorang aktor atau seniman. Kamu tidak dapat menahan perasaan kalau kamu gagal dalam beberapa hal, bahwa kamu belum bisa memenuhi ekspektasi di luar sana," tandasnya, seperti dilansir dari Entertainment Weekly.

Penulis: Tyssa Madelina/Kapanlagi.com