Sukses

Jadi Astronaut, Maudy Koesnaedi Mencoba Lepas dari Bayang-Bayang Zaenab?

Banyak hal baru yang dihadapi Maudy Koesnaedi saat berperan sebagai seorang astronaut.

Liputan6.com, Jakarta Dua tahun terakhir, Maudy Koesnaedi produktif di layar lebar. Tahun lalu lewat Si Doel The Movie, Maudy Koesnaedi sukses mengumpulkan 1,8 juta penonton lebih.

Setelah itu, Maudy Koesnaedi tampil gemilang lewat film Ave Maryam. Lebaran nanti, ia kembali dalam Si Doel The Movie 2. Yang terbaru, Maudy Koesnaedi membintangi film Iqro My Universe yang akan rilis di bioskop 11 Juli mendatang. Di film itu, Maudy Koesnaedi memerankan astronaut bernama Tsurraya.

“Buat saya ini baru banget. Saya harus mengenakan baju astronaut, memasuki set kapal luar angkasa, mengucapkan kata atau istilah berbahasa Latin dengan benar,” ujar Maudy Koesnaedi kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta, pekan ini.

Untuk menghidupkan karakter Tsurayya, Maudy Koesnaedi mengobrol banyak dengan Pratiwi Sudarmono, astronaut perempuan pertama Indonesia yang ambil bagian dalam misi Wahana Antariksa NASA pada 1985. “Ibu Pratiwi berbagi cerita apa saja tantangan menjadi astronaut,” imbuhnya.

Tsurayya, kata Maudy Koesnaedi, bersifat tegas, disiplin, dan tampak sedikit jutek.

2 dari 3 halaman

Ingin Lepas dari Zaenab?

Iqro My Universe sendiri syuting di London dan Leicester, Inggris. Banyak yang menduga, lewat peran ini Maudy Koesnaedi berusaha melepaskan diri dari citra Zaenab yang selama ini melekat padanya. Dikonfirmasi soal ini, ia membantah.

“Kayaknya Zaenab sudah jadi kutukan buat saya. Saat membintangi Ave Maryam kemarin, orang bilang, 'Eh itu si Zaenab sekarang jadi suster'. Beberapa tahun lalu, orang bilang, 'Wah Zaenab jadi Ibu Inggit istrinya Bung Karno'. Orang memandang saya Zaenab bukan lagi Maudy,” Maudy Koesnaedi menukas.

3 dari 3 halaman

Pasrah

Bertahun-tahun dicap sebagai Zaenab, Maudy Koesnaedi akhirnya pasrah. “Saya pasrah saja. Sebenarnya saya ingin diberi kesempatan mengeksplorasi peran di layar lebar karena selama ini saya melakukannya di teater. Saya ingin dapat peran yang mengangkat konflik perempuan usia 40 tahun ke atas,” tutur Maudy Koesnaedi.

(Wayan Diananto)