Sukses

Sebelum Mencoba Bunuh Diri, Goo Hara Berjuang Melawan Depresi  

Manajer langsung mengecek keadaan Goo Hara saat sang artis tak menjawab teleponnya.

Liputan6.com, Seoul - Berita mengenai percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh Goo Hara pada Minggu (26/5/2019) lalu, menyentak para penggemarnya. Apalagi belum ada kabar terbaru mengenai mantan member KARA ini, selain bahwa ia berada dalam kondisi yang tidak membahayakan jiwanya.

Dilansir dari Koreaboo, Senin (26/5/2019), seorang manajer Goo Hara yang tidak disebutkan identitasnya, menceritakan kondisi sang artis sebelum melakukan tindakan berbahaya ini.

Kepada SBS Fun E, sang manajer menyebutkan bahwa Goo Hara ternyata tengah berjuang melawan depresi.

"Goo Hara belakangan tengah berjuang melawan depresi. Kami tahu hal itu dan memperhatikan keadaannya. Inilah mengapa saat dia tak menjawab teleponnya, aku langsung datang mengeceknya," tutur sang manajer yang menemukan Goo Hara dalam keadaan tak sadar di rumahnya.

2 dari 3 halaman

Kasus Hukum

Sejak tahun lalu, Goo Hara memang kerap menjadi pusat pemberitaan. Terutama, karena kasus kekerasan dengan mantan kekasihnya pada September 2018. Kala itu, sang kekasih juga disebut-sebut hendak menyebarkan video intim mereka.

Goo Hara juga keluar dari agensi yang menaunginya, Keyeast Entertainment, awal tahun ini.

Yang terbaru, pada April lalu ia sempat menjadi bulan-bulanan warganet karena operasi mata yang ia jalani. Kala itu Goo Hara bahkan sempat menjawab omongan pedas warganet, dan mengatakan bahwa operasi ini dilakukan demi alasan medis.

3 dari 3 halaman

Omongan Pedas

Dalam salah satu unggahan terakhirnya di Instagram, Goo Hara sempat menyebutkan tentang dampak omongan pedas yang dikeluarkan seseorang. 

"Satu kalimat atau kata dapat membangkitkan atau membunuh seseorang. Kalau kamu tahu beban dari kata-katamu, bukankan kamu akan lebih hati-hati saat mengatakannya secara lantang," tuturnya.

"Bersikap tak peduli dengan perspektif orang lain. Suaramu yang tak sopan, tak menghargai orang lain. Mereka yang hidup dalam ilusi ini, berpikir bahwa hal ini adalah sesuatu yang 'keren'," tulisnya lagi.