Liputan6.com, Jakarta Lima tahun lalu, Godzilla karya sineas Gareth Edwards membukukan laba kotor US$ 520 juta lebih atau sekitar 7,2 triliun rupiah. Dengan angka sefantastis ini rasanya tak ada alasan untuk tidak membuatkan sekuel.
Pekan ini, Godzilla King of Monsters tayang di jaringan bioskop. Dalam Godzilla King of Monsters, posisi Gareth diganti dan penata musik peraih 2 Piala Oscar, Alexandre Desplat, tidak terlibat. Seperti apa hasil akhirnya?
Kisah Godzilla King of Monsters dimulai lima tahun setelah musibah yang terjadi pada 2014. Pemerintah Amerika Serikat berencana membekukan Monarch yang selama ini beroperasi tidak di bawah militer negara. Dalam suasana kritis, Dr. Emma Russel (Vera Farmiga) diundang ke sebuah situs yang berisi bongkahan es raksasa.
Advertisement
Dalam bongkahan itu terlihat jelas sosok menyerupai larva raksasa. Bongkaran es kemudian diledakkan. Dengan purwarupa yang dimilikinya, Emma mencoba berkomunikasi dan mengendalikan keliaran sang monster.
Baca Juga
Tak lama setelah Emma mengendalikan monster yang kemudian dinamai Mortha itu, sekumpulan tentara bersenjata di bawah komando Kolonel Alan Jonah (Charles Dance) membuat kekacauan. Alan menculik Emma dan putrinya, Maddison (Millie Bobby Brown).
Kabar ini sampai ke telinga suami Emma, Mark (Kyle Chandler). Bersama Dr. Serizawa (Ken Watanabe), Dr. Vivienne ( Sally Hawkins), Dr. Ling (Zhang Ziyi) serta tim yang tersisa, Mark mencari anak dan istrinya seraya mencoba menghentikan kekacauan.
Rombongan Monster
Peraturan nomor 1 saat menonton Godzilla King of Monsters, Anda harus hafal nama-nama monster agar tidak tertukar. Dalam semesta Godzilla, ada 17 monster yang bersemayam di sejumlah negara dari Sudan, Tiongkok, Jerman, hingga Antartika.
Mothra misalnya, berada di perairan Yunan, Tiongkok, lalu larvanya bermigrasi ke sebuah air terjun untuk menjadi kepompong raksasa. Monster Zero adalah predator tertinggi yang menjadi lawan alfa bagi Godzilla. Dia bersemayam di Antartika. Lain lagi dengan Rodan yang berjuluk Iblis Api. Ia muncul di Isla De Mara, Meksiko.
Kami sarankan tidak hanya hafal nama, tapi juga posisinya dalam semesta monster dan mengapa yang satu memihak atau melawan lainnya agar tidak bingung. Dan memang, sajian utama film ini adalah pertempuran para monster yang diyakini sebagai dewa generasi pertama bumi ini. Kalau pun ada karakter-karakter lain seperti Mark, Emma, dan kawan-kawan, mereka bagaikan cerita sampingan.
Pasalnya, sepanjang durasi, yang heboh mengurus para monster hanya orang-orang ini. Padahal, monster-monster itu ada dan tersebar di penjuru dunia. Tak ada gambaran jelas terkait bagaimana masing-masing negara berupaya menanggulangi masalah ini. Yang tampak di layar, kepanikan sipil setempat saat monster bangkit dan membuat kekacauan. Pernyataan Presiden AS pun muncul sebatas narasi.
Advertisement
Cerita Ala Kadarnya
Selebihnya adalah kehebohan geng Alan Jonah vs Mark berikut Emma yang belum beranjak dari kesedihan masa lalu. Inilah yang patut disayangkan dari film sebesar Godzilla King of Monsters. Cerita terasa seadanya karena fokus utama film ini peperangan antar-monster.
Dampaknya, yang tersaji di layar hanya kehancuran demi kehancuran. Melihat gedung bertingkat ambyar serasa melihat mas-mas barista di kedai kopi melayani konsumen. Dengan kata lain, sudah biasa. Bukan sesuatu yang fantastis lagi.
Di sisi lain, kita melihat Godzilla mengibaskan ekornya di bibir laut. Kapal yang berada beberapa meter dari perairan yang dikibas ekor Godzilla baik-baik saja. Mungkin karena kapalnya ditumpangi karakter utama. Coba kalau kapalnya berisi selusin figuran, pasti ambyar.
Belum lagi soal radiasi yang memancar dari tubuh monster. Inilah Godzilla yang menghibur dan membuai mata. Untuk film seperti ini, kedalaman cerita dan logika berpikir menjadi nomor sekian.
Dihibur Kehancuran
Buktinya, kehebohan dan pertanda kehancuran sudah terasa saat film baru berjalan empat menit. Intinya, Anda datang ke bioskop untuk dihibur dengan rentetan kehancuran, adegan banting-bantingan antar-monster, dan tentu saja cerita keluarga yang berakhir melegakan.
Ingat, ini Hollywood. Mau seheboh apa pun masalahnya, mereka selalu mengingatkan penonton bahwa harta yang paling berharga adalah keluarga...
Main tebak-tebakan, yuk!
Apa arti kata Ghidorah?
A. Yang besar dan mematikan.
B. Bangkit dari neraka.
C. Satu namun banyak.
D. Raja dari segala raja.
E. Sang penakluk.
Pemain: Kyle Chandler, Vera Farmiga, Millie Bobby Brown, Ken Watanabe, Ziyi Zhang, Bradley Whitford, Sally Hawkins, Charles Dance
Produser: Alex Garcia, Jon Jashni, Mary Parent, Brian Rogers, Thomas Tull
Sutradara: Michael Dougherty
Penulis: Michael Dougherty, Zack Shields
Produksi: Warner Bros.
Durasi: 2 jam, 10 menit
(Wayan Diananto)
Advertisement