Liputan6.com, London - Donald Trump menuai protes keras setelah hasil wawancaranya yang menyebut Meghan Markle "nasty" atau "menjijikkan" dipublikasikan.
Dilansir dari Time, Senin (3/6/2019), Donald Trump lantas membela diri dengan menyebut informasi mengenai Meghan Markle ini adalah berita palsu.
Advertisement
Baca Juga
"Aku tak pernah menyebut Meghan Markle "menjijikkan". Ini dibuat-buat oleh Media Berita Palsu dan mereka tertangkap! Apakah @CNN, @nytimes dan yang lainnya akan minta maaf? Diragukan!" tulisnya dalam akun Twitter pribadinya, Minggu (2/6/2019).
Sekadar informasi, kericuhan ini muncul berdekatan dengan kunjungan Donald Trump ke Inggris, yang dimulai pada Senin ini. Meghan Markle sendiri dikabarkan tak akan bertemu dengan Donald Trump, karena baru melahirkan.
Pindah ke Kanada
Ucapan Donald Trump ini dipicu pertanyaan wartawan The Sun saat bertemu Presiden Amerika Serikat ini. Kala itu Donald Trump ditanya, apakah dia tersinggung dengan komentar Meghan Markle, saat kampanye Pemilu AS 2019.
Saat itu, ibu satu anak ini menyebut lebih baik ia pindah ke Kanada bila Donald Trump terpilih. Ternyata sang Presiden tak tahu ucapan Meghan Markle ini.
"Apa yang bisa kukatakan? Aku tak tahu ia menjijikkan," kata Donald Trump.
Â
Advertisement
Pembelaan
Akun Twitter resmi pemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS 2020, @TrumpWarRoom, juga menyebut bahwa ini adalah berita palsu. Mereka menyebarkan rekaman suara wawancara antara Donald Trump dan The Sun. Hanya saja, dalam rekaman audio tersebut, Donald Trump juga kedapatan menyebut kalimat "I don't know she was nasty" yang dipermasalahkan.
Seorang staf Gedung Putih juga mengeluarkan pembelaan atas Donald Trump. "Dia [Donald Trump] tak menyebut [Meghan Markle] menjijikkan. Dia merespons reporter tentang apa yang dikatakan [Meghan] di masa lalu dan dia berkata tak sadar bahwa Meghan mengucapkan kata-kata jahat kepadanya," tutur staff anonim tersebut.