Sukses

3 Aktris Ini Tampil di 2 Film Liburan Lebaran, Siapa Saja Mereka?

Jika Anda menonton lima film Indonesia saat Lebaran, ada beberapa wajah yang sama membintangi lebih dari satu film.

Liputan6.com, Jakarta - Pada Selasa (4/6/2019), 5 film Indonesia dirilis di bioskop untuk merayakan Lebaran. Kelima film itu yakni Hit & Run, Si Doel Part 2, Ghost Writer, Single part 2, dan Kuntilanak 2.

Menariknya, jika Anda menonton kelima film Indonesia ini, ada beberapa wajah yang sama membintangi lebih dari satu film.

Ini bukan soal industri film Indonesia kekurangan aktor maupun aktris. Bisa jadi reputasi dan faktor kecocokan dengan karakter membuat para artis ini kebanjiran tawaran peran.

Dalam catatan kami, ada 3 artis yang membintangi lebih dari satu film pada Lebaran tahun ini. Siapa saja mereka dan tampil di film apa? Simaklah ulasan khas Showbiz Liputan6.com berikut ini.

2 dari 4 halaman

Tatjana Saphira

Ia tampil menor dan genit sebagai pedangdut papan atas Meisa Sandriana di Hit & Run. Tatjana Saphira juga menjadi Naya, yatim piatu yang sangat sayang pada adiknya, Darto (Endy Arfian), di Ghost Writer.

Dua peran beda watak dan latar belakang ini dieksekusi sama bagusnya oleh Tatjana Saphira. Naya membuat kita bersimpati, sementara Meisa tak hanya pemanis. Ia tokoh kunci yang menghubungkan Tegar Satria (Joe Taslim) dengan musuh besarnya.

“Untungnya promosi dua film dilakukan dari sejak dua bulan sebelum rilis. Jadi pada hari H, saya tinggal melanjutkan promosi sambil menanti respons masyarakat. Semoga masyarakat suka,” ungkap Tatjana Saphira di Jakarta, baru-baru ini.

3 dari 4 halaman

Karina Suwandi

Aktris kelahiran 26 Desember ini tampil di Kuntilanak 2 dan Hit & Run. Meski bukan pemeran utama, Karina Suwandi sukses menyita perhatian kita.

Tampil singkat di Hit & Run, Karina Suwandi memanfaatkan momen yang terbatas untuk mencuri perhatian penonton. Adegan menampar Jefri Nichol sambil memainkan kipas dieksekusi Karina dengan ciamik.

Lalu apa jadinya Kuntilanak 2 tanpa performa Karina? Sebagai villain, ia sukses memberi nyawa dan membangkitkan tensi ketegangan di hampir sepanjang film ini.

“Meski pernah menghidupkan tokoh Laksmi di Sebelum Iblis Menjemput, memerankan Karmila di Kuntilanak 2 tetap menantang. Kengerian dibangun dari banyak aspek mulai raut wajah, gestur, sampai menyanyikan tembang Jawa,” beber Karina Suwandi.

4 dari 4 halaman

Dayu Wijanto

Salah satu persamaan Hit & Run dengan Ghost Writer, benang merahnya adalah komedi. Uniknya, Dayu Wijanto di kedua film ini bertugas memperkuat departemen drama.

Sebagai ibunda Lio (Chandra Liow), Dayu membuat hati penonton Hit & Run tersentuh. Khususnya saat Ibunda menyatakan kebanggaannya kepada Lio via telepon. Sementara Ghost Writer yang penuh gelak tawa membuat penonton meneteskan air mata berkat akting Dayu. Khususnya di momen permohonan maaf.

Ernest Prakasa dan para pemain Ghost Writer menyebut akting menangis Dayu bagai remot. “Sekali pencet tombol, air mata Mbak Dayu langsung menetes. Itu gila banget, sih,” Ernest menyanjung.

Dayu menimpali, “Saya kalau diminta menangis, ya menangis saja. Kadang tak perlu bertanya menangis karena apa. Berbekal naskah, saya memahami konteksnya lalu air mata pun menetes sesuai arahan sutradara.”

(Wayan Diananto)