Sukses

Ayahanda Dimakamkan, Dewi Perssik Tak Berhenti Menangis

Ayahanda Dewi Perssik meninggal dunia akibat penyakit komplikasi.

Liputan6.com, Jember - Pedangdut Dewi Perssik menangis sedih saat mengantarkan jenazah ayahanda, Mochammad Aidil ke tempat peristirahatan terakhir di Jember Jawa Timur, Senin (10/6/2019).

Dewi Perssik yang menggunakan busana berwarna hitam belum bisa menyampaikan sepatah kata pun kepada media. Pemilik Goyang Gergaji ini karena masih berduka, dan hanya bisa menguraikan air mata sepanjang prosesi pemakaman berlangsung.

Kabar meninggal dunia ayah Dewi Perssik pada Minggu (9/6/2019)di MRCCC Siloam Semanggi, Jakarta Selatan, langsung tersebar di Jember.

Masyarakat Jember langsung menunggu kedatangan jenazah ayah Dewi Perssik di rumah duka Jl Letjen Panjaitan XII no 107 Kelurahan, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Terlebih lagi setelah mendengar kabar, mendiang Aidil akan dikebumikan di Jember.

Ratusan warga berdatangan ke rumah duka, bahkan Bupati Jember, Faida, juga bertakziah untuk mendoakan mediang ayah Dewi Perssik. Beberapa rekan polisi juga tampak hadir, mengingat Aidil merupakan purnawirawan polisi yang terakhir kali berdinas di Mapolres Jember.

"Kakak saya dimakamkan di tempat pemakaman keluarga, di Perumahan Cempaka, Kelurahan Kebon Agung, Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember. Kebetulan di situ ada rumah Dewi Perssik, dan lahan yang dipersiapkan untuk tempat pemakaman keluarga," ujar paman Dewi Perssik, Abdur Rohim (54) kepada wartawan di rumah duka Senin (10/6/2019).

2 dari 2 halaman

Nasihat

Mendiang ayah Dewi Perssik tiba di rumah duka sekitar pukul 12.30 WIB. Dan dikebumikan sekitar pukul 14.00 WIB. Kepergian Mochammad Aidil untuk selamanya, menjadi kenangan sendiri bagi Abdur Rohim. Sebab, Abdur Rohim, sudah 20 tahun ikut dan diasuh kakak kandungnya ini.

Rohim juga menjelaskan, Aidil diboyong ke Jakarta oleh Dewi Perssik ke Jakarta supaya lebih dekat dan bisa memberikan perawatan yang terbaik. Mendiang Aidil menderita komplikasi tiga penyakit, yakni kencing manis, paru-paru dan ginjal. Namun Aidil meninggal dunia pada usia 67 tahun.

"Semasa hidup mendiang sering menasihati anak-anak dan saudaranya, supaya selalu menjaga kerukunan, meningkatkan ibadah dan selama menjaga iman dan takwa. Nasihat ini, tidak hanya disampaikan mendiang saat sakit, namun juga masih kondisi sehat," tutur Rohim.

Video Terkini