Sukses

Cerita Pemain Film Doremi and You: Ada yang Takut Diculik Saat Audisi

Ada banyak cerita menarik dari para bintang film Doremi and You selama audisi dan syuting.

Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak cerita menarik dari para bintang film Doremi and You selama audisi dan syuting. Salah satu cerita lucu datang dari pemeran karakter Markus, Toran Waibro. Doremi & You merupakan film pertama Toran Waibro. Karakter Markus didapat Toran Waibro lewat proses audisi.

Kali pertama menjalani audisi, Toran Waibro mengaku bingung campur waswas. Hal ini diceritakan Toran Waibro kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta, baru-baru ini.

“Kali pertama dihubungi untuk ikut audisi film, saya khawatir ini tipuan. Saya takut jangan-jangan nanti di tengah jalan saya diculik dan dibunuh. Lalu organ tubuh saya dijual. Apalagi saat masuk ruang audisi, saya melihat Mas BW Purbanegara (sutradara) berambut gondrong, saya makin khawatir,” kenang Toran Waibro.

Beruntung, ekspresi wajah dan kecakapan Toran dalam bernyanyi membuatnya lolos audisi film Doremi and You. Toran Waibro kemudian menjalani sesi reading naskah, latihan menyanyi, dan koreografi selama dua bulan.

Lain lagi dengan Naura. Meski telah terbiasa tampil di panggung dan pernah membintangi film Naura dan Geng Juara, tetap saja ia kesulitan mengeksekusi sejumlah adegan. Disinggung adegan yang paling banyak retake, Naura menyebut adegan akhir film.

2 dari 2 halaman

Adegan Tersulit

Khususnya saat harus tatap mata alias eye contact dengan Devano Danendra. Konon, untuk adegan ini Naura butuh waktu lebih dari sehari. Beruntung, BW Purbanegara sabar dan memaklumi Naura.

“Yang paling susah adegan terakhir, khususnya tatap mata dengan lawan jenis. Adegan terakhir syutingnya selama 2 hari. Saya jarang eye contact dengan lawan jenis seperti Kak Devano. Makanya agak grogi. Apalagi makna tatapan mata setiap orang, kan beda-beda,” ungkap Naura.

Ia menambahkan, “Film ini kendaraan saya untuk melangkah ke tahap yang lebih dewasa. Selama akting dan menyanyi bisa dijalani beriringan, jalani saja. Tapi kalau diminta memilih salah satu, saya pilih menyanyi.” (Wayan Diananto)