Sukses

Ashanty Jadi Korban Prank Asisten Rumah Tangga

Pada Ramadan kemarin, Ashanty menjadi korban prank dari para asisten rumah tangganya.

Liputan6.com, Jakarta - Memiliki aktivitas yang padat serta anggota keluarga yang cukup banyak, terkadang membuat beberapa selebriti mau tak mau harus mempekerjakan banyak asisten untuk membantu aktivitas sehari-hari. Termasuk pasangan artis Ashanty dan Anang Hermansyah.

Seperti diketahui, keluarga Anang Hermansyah dan Ashanty tinggal di sebuah rumah mewah nan megah. Hal tersebut membuat Ashanty tidak bisa mengurus pekerjaan rumah sendirian.

Sudah bukan rahasia lagi bahwasanya Ashanty dan Anang memiliki banyak asisten rumah tangga (ART) di rumahnya. Bahkan, asisten rumah tangga di kediaman pasangan suami istri itu sudah dianggap seperti keluarga. Mereka biasa memanggil para asisten rumah tangganya dengan sebutan, "Dayang-dayang".

Pada Ramadan kemarin, Ashanty menjadi korban prank dari para asisten rumah tangganya. Di dalam prank tersebut, enam asisten rumah tangga keluarga Anang itu meminta izin untuk pulang ke rumah masih-masing. Mereka juga mengatakan tidak mau kembali ke kediaman pelantun lagu "Cinta Surga" itu.

2 dari 4 halaman

Ide Aurel

Ternyata, ide prank tersebut datang dari anak pertamanya, Aurel Hermansyah. Peristiwa itu diketahui lewat kanal YouTube The Hermansyah A6 yang diunggah pada Senin (24/6/2019).

"Jadi, ceritanya mbak-mbak mau keluar dari rumah, mau berhenti kerja. Jadi di sini kita targetnya ada tiga: Bunda (Ashanty), Mas Haris (orang kepercayaannya keluarga Anang dan Ashanty), dan satu lagi suster Uteng (Suwarsih)," ucap Aurel Hermansyah dalam pembukaan videonya.

Nampaknya, prank tersebut berhasil. Ashanty terlihat marah dan tidak terima atas perlakuan keenam Asisten Rumah tangganya. Ia bertanya dengan nada kesal saat keenam asisten rumah tangganya itu pamit pulang sekaligus mengundurkan diri.

"Hah maksudnya? Mau pulang apa sih, maksudnya gimana?," tanya Ashanty.

Awalnya, Para ART tidak mau mengungkapkan alasan keinginan mereka untuk pulang. Namun, Ashanty terus bertanya pertanyaan yang sama. Ashanty pun sempat curiga bahwa ada seorang penyulut yang membuat keenam-enamnya ingin pulang.

"Masalahnya jujur saja kamu, intinya mau pulang itu karena apa gitu, loh. Penyulutnya ini siapa?" ucapnya.

3 dari 4 halaman

Keputusan yang Ditolak

Karena terus didesak, Para ART itu pun akhirnya bicara. Mereka mengatakan alasan mereka meninggalkan rumah mewah itu dikarenakan mereka tidak nyaman tinggal di sana. Ada juga yang menyebut bahwa ia tidak senang dengan perilaku suster Suwarsih atau yang lebih akrab dipanggil suster Uteng.

Mendengar penyataan temannya, Suster Uteng pun memangis. Ia sepertinya tidak kuat menahan rasa sedih saat temannya menyalahkan perilakunya.

Ashanty akhirnya memberi keputusan bahwa para ART diizinkan pulang sesudah keluarga Anang berangkat ke Kanada. Namun mereka bersikeras untuk pulang malam itu juga. Parahnya, lagi para ART berkata telah membeli tiket pulang yang membuat Ashanty semakin kesal.

"Sudah pokoknya, tunggu saya pergi baru deh pada pulang," ucap Ashanty.

"Sudah pesan travel," ucap salah satu ART.

"Sekarang ini?" tanya Ashanty terkaget-kaget. "Kok kamu gitu banget sih, aneh banget," tambahnya.

4 dari 4 halaman

Tak Mau Pamitan

Saat para ART ingin berpamitan kepada Ashanty, Ashanty menolak dan berkata bahwa mereka tidak perlu berpamitan kepada dirinya. Ia bahkan mengatakan bahwa dirinya tidak bisa memaafkan para ART.

"Enggak usah, enggak usah pamitan. Gila sih, aku benar enggak bisa maafin. Sudah deh, sudah enggak bisa ngomong lagi," ujar istri Anang itu.

Saat Ashanty sedang kesal, para ART yang semula sudah pamitan keluar rumah, tiba-tiba muncul dari tangga bawah rumah. Mereka pun berteriak, "Prank!" Sontak Ashanty pun langsung terdiam.

Karena telah dibuat kesal, alhasil Ashanty menolak ajakan bersalaman dari para ART. Anang yang baru datang meledek Ashanty. Ia berkata kepada istrinya untuk tidak marah karena telah di-prank.

"Jangan marah," ucap Anang kepada Ashanty.

"Ratu prank kena prank," ucap Anang seraya meledek Ashanty. (Nurul Hasanah/mgg)