Dear Lulu Tobing, Lebih Seram Setan atau Digosipkan?

Liputan6.com, Jakarta - Saat Lulu Tobing muncul di muka publik, sejumlah media memanfaatkan waktu yang terbatas untuk menanyainya tentang banyak hal. Dari kehidupan pribadi hingga agenda setelah kembali ke dunia akting. Lulu Tobing diketahui comeback di layar lebar setelah 7 tahun vakum lewat film Dua Garis Biru.

Mendapat respons positif, ke depan, Lulu Tobing berencana untuk lebih membuka diri terhadap berbagai tawaran peran. Meski ingin lebih produktif di dunia seni, Lulu Tobing tak memasang target spesifik.

“Saya go with the flow saja, enggak membatasi setahun minimal (harus membintangi) berapa film dan seterusnya. Akting itu tentang rasa dan permainan emosi. Kalau merasa terjerat dengan sebuah peran, tentu saya siap tampil kembali,” ungkap Lulu Tobing kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Lulu Tobing menggarisbawahi bahwa seorang aktor harus merasa cocok sekaligus tertantang dengan karakter yang dipercayakan kepadanya. “Jadi benar anggapan yang menyebut mencari peran itu seperti mencari jodoh. Harus klik,” imbuh Lulu Tobing.

Meski membuka peluang untuk memainkan berbagai peran, Lulu Tobing tak mau tampil di film horor. “Saya penakut, cupu. Kalau (ditawari main) film horor, saya tahu diri. Jadi enggak berminat tampil di film horor,” ujar Lulu Tobing.

2 dari 2 halaman

Takut Gosip atau Hantu?

Iseng, kami pun menanyakan lebih takut bertemu setan atau digosipkan? Bintang sinetron Tersanjung ini diam sejenak lalu memberi jawaban mengejutkan. “Lebih takut digosipin, sih itu lebih seram dari setan, ha-ha-ha!” seloroh Lulu Tobing.

Jawaban ini mengingatkan kami saat mewawancara Lulu Tobing 7 tahun silam. Kala itu, ia menyebut sejak vakum dari lokasi syuting dan hidup tanpa gosip, rasanya menyenangkan.

“Karena tidak ada pekerjaan yang mengharuskan saya ada di depan kamera, memang tidak ada gosip baru (tentang saya). Oh, saya menikmati sekali. Hidup dengan gosip itu neraka. Sekarang saya serasa di surga,” beber Lulu Tobing, kala itu. (Wayan Diananto)