Sukses

Kapolri Jenderal Tito Karnavian Sambut Positif Film Gundala

Film Gundala yang disutradarai Joko Anwar sempat disebut Kapolri dalam pidatonya.

Liputan6.com, Jakarta Film Gundala memang belum tiba di bioskop Tanah Air, tapi antusias calon penonton sudah terasa. Tak terkecuali, Kapolri Jenderal Tito Karnavian pun memberikan tanggapan positif.

Dari siaran pers yang diterima redaksi dari publiscist film Gundala, dijelaskan dalam acara pembekalan terhadap Calon Perwira Remaja atau Capaja TNI dan Polri di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, pada hari Jumat (12/7/2019) lalu Jendral Tito Karnavian menyampaikan dukungannya.

“Alhamdulillah, malam minggu lalu, saat saya main di Plaza Senayan, saya lihat akan tayang film Gundala," papar Kapolri dalam pindatonya. Sebelumnya, Tito sempat bertanya kepada 781 Capaja yang hadir, mengenai seberapa tahu mereka tentang film yang diadaptasi dari komik karya Hasmi tersebut.

Salah seorang dari peserta ada yang mengangkat tangan, “Gundala Putra Petir”, jawabnya. Tito kemudian tersenyum dan memuji sang Capaja. Kata Kapolri anak muda zaman sekarang penting mengetahui Gundala.

"Anak-anak kita dicekoki dengan kultur dan pemahaman heroisme yang bukan asli Indonesia, tapi asli Hollywood." jelasnya. Dengan adanya Gundala, ia berharap mampu membendung derasnya budaya asing.

2 dari 3 halaman

Bintang-Bintang

Seperti diketahui skenario film Gundala ditulis dan disutradarai oleh Joko Anwar. Film ini dibintangi oleh Abimana Aryasatya yang berperan menjadi Sancaka dewasa. Sementara Gundala cilik atau Sancaka kecil dimainkan Muzakki Ramdhan.

Sejumlah bintang top juga menghidupkan karakter-karakter film Gundala. Sebut saja Tara Basro yang berperan sebagai Wulan. Ada juga bintang Malaysia, Bront Palarae sebagai Pengkor. Sedangkan Rio Dewanto dan Marissa Anita berperan sebagai ayah dan ibu Sancaka. Gundala akan tiba di bioskop Tanah Air 29 Agustus 2019. 

Tahun ini merupakan ulang tahun ke-50 karakter ciptaan Harya Suraminata (Hasmi) tersebut. Gundala pertama kali muncul dalam komik Gundala Putra Petir (Penerbit: Kentjana Agung, tahun rilis 1969). Gundala lahir di saat maraknya komik silat di pasaran, Hasmi bersama beberapa rekannya malah tampil dengan gaya berbeda, mengadaptasi komik asing namun diserap dengan kearifan lokal.

Dari sekian banyak tersebut, Gundala berhasil menjadi salah satu yang paling menonjol karena kekuatannya dan aksinya yang seru. Gundala pun menjelma menjadi jagoan milik semua orang.

3 dari 3 halaman

Dua Produser

Film ini digarap atas kerja sama dua produser besar dan didukung oleh beberapa pihak. Produser itu adalah Bumilangit. Berdiri tahun 2003, Bumilangit merupakan tonggak awal dimulainya sebuah ikhtiar untuk membangkitkan kembali budaya penceritaan komik bertema kepahlawanan di Indonesia.

Bumilangit juga menjadi sebuah keluarga bagi banyak seniman pencipta dari generasi awal hingga kini, juga bagi para penggemar setia yang selalu menghargai karya-karya seniman. Kini Bumilangit menjadi sebuah perusahaan hiburan berbasis karakter terdepan di Indonesia yang mengelola pustaka karakter terbanyak, lebih dari 1,100 karakter-karakter komik yang telah diterbitkan selama enam puluh tahun terakhir. Kekuatan dari karakter-karakter ini tidak hanya berdasarkan popularitas semata, tetapi melainkan pada kekayaan cerita komik dari setiap karakter.

Produser lain yaitu Screenplay Films. Inilah perusahaan produksi inovatif yang telah memproduksi film Indonesia dari berbagai genre. Screenplay Films selalu memproduksi film-film Indonesia yang berkualitas dan bertujuan untuk mengangkat konten lokal dan menjadikannya materi yang dapat dipasarkan secara internasional.

Dikenal melalui genre romansa remaja, aksi, dan horor. Screenplay Films yang sudah merilis film-film seperti Sebelum Iblis Menjemput, The Night Comes For Us dan tahun ini Orang Kaya Baru. Ke depannya Screenplay Films masih terus memproduksi film-film Indonesia dari beragam genre.